Courtesy of CNBCIndonesia
TikTok Kena Denda Rp9,9 Triliun, Kirim Data Warga EU ke China Tanpa Izin
Memberikan informasi tentang denda yang dikenakan kepada TikTok karena pelanggaran GDPR terkait transfer data pengguna Uni Eropa ke China.
02 Mei 2025, 18.55 WIB
128 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- TikTok dikenakan denda besar karena pelanggaran terhadap perlindungan data di Uni Eropa.
- DPC menekankan pentingnya perlindungan data pengguna dari akses pemerintah China.
- TikTok berusaha untuk meningkatkan keamanan data melalui proyek Clover.
Irlandia, Uni Eropa - TikTok didenda sebesar US$ 601,3 juta oleh Komisi Pelindungan Data Irlandia (DPC) karena melanggar GDPR, undang-undang pelindungan data pribadi Uni Eropa. TikTok ketahuan mengirim data milik warga Uni Eropa ke China tanpa verifikasi dan jaminan pelindungan yang memadai. DPC memerintahkan TikTok untuk mengubah proses data mereka dalam waktu 6 bulan agar sesuai dengan GDPR.
Jika TikTok gagal memenuhi tenggat waktu tersebut, transfer data ke China akan dihentikan total. Graham Doyle dari DPC menyatakan bahwa kegagalan TikTok dalam melindungi data pengguna Uni Eropa membuat data tersebut berpotensi diakses oleh pemerintah China. TikTok mengklaim bahwa keputusan ini tidak mempertimbangkan Project Clover, proyek senilai US$ 12 miliar untuk memastikan pelindungan data penduduk Eropa.
CEO TikTok, Shou Zi Chew, menyatakan di depan Kongres AS bahwa TikTok tidak pernah memberikan data pengguna ke pemerintah China. Namun, dalam kebijakan privasi yang diunggah pada 2022, TikTok mengakui bahwa pegawai di China memiliki akses ke data pengguna untuk memastikan pengalaman pengguna yang konsisten dan aman. Kasus ini menyoroti pentingnya pelindungan data pribadi dan kepatuhan terhadap regulasi internasional.
--------------------
Analisis Kami: Sanksi besar ini mempertegas bahwa kepatuhan terhadap regulasi data internasional bukan opsional, terutama bagi platform yang beroperasi lintas negara. TikTok harus lebih transparan dan serius dalam melindungi data pengguna untuk menjaga kepercayaan publik dan menghindari sanksi yang lebih berat ke depannya.
--------------------
Analisis Ahli:
Max Schrems: Sebagai aktivis privasi Eropa, saya melihat denda ini sebagai langkah penting untuk menegakkan hak privasi warga Uni Eropa terhadap ancaman akses data yang tidak sah oleh pemerintah asing.
Shoshana Zuboff: Kasus ini menyoroti bagaimana perusahaan teknologi besar sering mengabaikan privasi demi keuntungan, sehingga pengawasan dan regulasi ketat menjadi sangat krusial.
--------------------
What's Next: Jika TikTok gagal mematuhi GDPR dalam waktu 6 bulan, pengiriman data ke China akan dihentikan total dan kemungkinan akan muncul regulasi lebih ketat terhadap aplikasi asing yang mengelola data warga Uni Eropa.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250502183659-37-630558/data-pengguna-tiktok-diam-diam-dikirim-ke-china-terbongkar
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250502183659-37-630558/data-pengguna-tiktok-diam-diam-dikirim-ke-china-terbongkar
Pertanyaan Terkait
Q
Mengapa TikTok didenda oleh Irlandia?A
TikTok didenda karena diam-diam mengirim data milik warga Uni Eropa ke China.Q
Apa yang dilanggar TikTok terkait GDPR?A
TikTok melanggar GDPR yang melarang transfer data pengguna Uni Eropa ke China.Q
Apa yang harus dilakukan TikTok dalam waktu 6 bulan?A
TikTok diperintahkan untuk mengubah proses data mereka agar taat kepada GDPR.Q
Siapa yang mengklaim bahwa keputusan DPC tidak mempertimbangkan proyek Clover?A
Christine Grahn mengklaim bahwa keputusan DPC tidak mempertimbangkan proyek Clover.Q
Apa yang dikatakan CEO TikTok mengenai akses data pengguna?A
CEO TikTok, Shou Zi Chew, menyatakan bahwa TikTok tidak pernah memberikan data pengguna ke pemerintah China.