Courtesy of TheVerge
TikTok Didenda Rp9 Triliun untuk Pelanggaran Data Pengguna Eropa
Memberikan informasi tentang pelanggaran GDPR oleh TikTok dan konsekuensi hukumnya.
02 Mei 2025, 18.24 WIB
116 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- TikTok menghadapi denda besar karena pelanggaran GDPR terkait transfer data ke China.
- Komisi Perlindungan Data Irlandia menekankan risiko akses data oleh otoritas China.
- TikTok berkomitmen untuk meningkatkan infrastruktur data di Uni Eropa, tetapi hal ini tidak cukup untuk menghindari denda.
Irlandia, Uni Eropa - TikTok diperintahkan untuk membayar denda sebesar €530 juta karena mengirim data pengguna Eropa ke server di China, yang melanggar Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) Uni Eropa. Komisi Perlindungan Data Irlandia menemukan bahwa TikTok tidak dapat menjamin bahwa data yang ditransfer ke China akan dilindungi dengan standar yang setara dengan Uni Eropa. TikTok didenda €485 juta untuk pengiriman data ke China, dan €45 juta untuk kebijakan privasi yang tidak memadai.
TikTok telah memperbarui kebijakan privasinya pada tahun 2022, dan kebijakan baru tersebut dianggap 'mematuhi'. Perusahaan juga berjanji untuk menginvestasikan €12 miliar dalam pusat data di Uni Eropa, tetapi itu tidak cukup untuk mempengaruhi keputusan pengadilan. TikTok mengklaim bahwa data pengguna hanya diakses dari jarak jauh dari China, dan tidak disimpan di server di sana.
Namun, TikTok menemukan bahwa data Eropa yang 'terbatas' telah disimpan di China dan telah dihapus. Ini adalah denda GDPR terbesar ketiga, dengan hanya Meta dan Amazon yang diperintahkan untuk membayar lebih banyak. TikTok telah menerima denda GDPR yang besar sebelumnya sebesar Rp 6.04 triliun ($367 juta) pada tahun 2023 untuk cara mereka memproses data anak-anak. Ruling ini datang saat bisnis TikTok di AS tetap dalam ketidakpastian.
--------------------
Analisis Kami: Denda besar ini menunjukkan betapa seriusnya regulasi perlindungan data di Uni Eropa dan menegaskan bahwa perusahaan teknologi global harus lebih transparan dan bertanggung jawab dalam pengelolaan data. Jika TikTok tidak segera bertindak tegas, reputasi dan perizinan operasinya di Eropa bisa sangat terancam.
--------------------
Analisis Ahli:
Graham Doyle (Deputy Commissioner DPC Irlandia): Pelanggaran penyimpanan data di China yang baru ditemukan bisa memicu aksi regulasi lebih lanjut untuk melindungi data pengguna Eropa.
Pengamat Keamanan Siber: Kasus ini menunjukkan kesulitan perusahaan global dalam menyeimbangkan bisnis dengan kepatuhan regulasi nasional dan internasional yang kian ketat.
--------------------
What's Next: TikTok kemungkinan akan melakukan perubahan besar pada struktur penyimpanan dan pengelolaan data di Eropa demi mematuhi GDPR serta menghadapi kemungkinan tindakan hukum atau denda tambahan jika pelanggaran terulang.
Referensi:
[1] https://theverge.com/news/660047/tiktok-fine-600-million-ireland-gdpr-data-china
[1] https://theverge.com/news/660047/tiktok-fine-600-million-ireland-gdpr-data-china
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi alasan TikTok didenda oleh Komisi Perlindungan Data Irlandia?A
TikTok didenda karena mengirimkan data pengguna Eropa ke server di China, yang melanggar GDPR.Q
Berapa total denda yang harus dibayar TikTok terkait pelanggaran GDPR?A
Total denda yang harus dibayar TikTok adalah €530 juta, terdiri dari €485 juta untuk pengiriman data dan €45 juta untuk kebijakan privasi yang tidak memadai.Q
Apa yang ditemukan TikTok mengenai penyimpanan data pengguna di China?A
TikTok menemukan bahwa sejumlah kecil data pengguna Eropa sebenarnya disimpan di China dan telah dihapus.Q
Apa yang dijanjikan TikTok untuk meningkatkan perlindungan data di Uni Eropa?A
TikTok berjanji untuk menginvestasikan €12 miliar dalam pusat data di Uni Eropa.Q
Apa status bisnis TikTok di AS saat ini?A
Bisnis TikTok di AS masih dalam ketidakpastian karena adanya larangan terkait keamanan data dan kontrol oleh otoritas China.