TikTok Diselidiki Lagi karena Simpan Data Pengguna Eropa di Server China
Courtesy of SCMP

TikTok Diselidiki Lagi karena Simpan Data Pengguna Eropa di Server China

Menginvestigasi dan mengungkap praktik perpindahan data pribadi pengguna Eropa ke server di China oleh TikTok dan menegakkan kepatuhan terhadap regulasi perlindungan data privasi di Uni Eropa.

10 Jul 2025, 20.23 WIB
102 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • TikTok sedang dalam penyelidikan terkait transfer data pengguna Eropa ke China.
  • Denda sebesar €530 juta menunjukkan perhatian serius terhadap perlindungan data pribadi.
  • Kekhawatiran global terhadap privasi data terus meningkat, khususnya terkait perusahaan yang berbasis di China.
Irlandia, Irlandia - TikTok kembali menjadi sorotan setelah Komisi Perlindungan Data Eropa menemukan bahwa aplikasi ini menyimpan data pribadi pengguna Eropa di server di China, meskipun sempat mengatakan data hanya diakses secara jarak jauh. Pengungkapan ini bertolak belakang dengan pernyataan resmi TikTok sebelumnya.
Pada Mei lalu, TikTok sudah didenda sekitar USRp 10.20 triliun ($620 juta) oleh Komisi Perlindungan Data (DPC) atas kesalahan terkait pengiriman data ke China. Kini, ternyata penyimpanan data di server China pernah terjadi walaupun dalam jumlah terbatas dan sudah dihapus.
Regulator dari Irlandia, yang menangani masalah perlindungan data untuk Uni Eropa, menyatakan penemuan ini sangat mengkhawatirkan. Mereka menilai TikTok memberikan informasi yang tidak benar di awal penyelidikan sehingga kepercayaan terhadap mereka semakin menurun.
Baru-baru ini, TikTok berjanji akan mengajukan banding terhadap denda besar tersebut. Namun, pemerintah Barat terus mewaspadai aplikasi asal China ini karena takut data pengguna bisa disalahgunakan untuk spionase atau propaganda.
Kasus ini menegaskan pentingnya pengawasan ketat terhadap bagaimana perusahaan digital internasional mengelola data pribadi pengguna, terutama dalam menjaga keamanan data pengguna di wilayah Uni Eropa.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/world/europe/article/3317753/eu-regulator-opens-tiktok-probe-over-fresh-china-data-transfer-claims?module=top_story&pgtype=section

Analisis Ahli

Helen Dixon (Data Protection Commissioner Irlandia)
"Keamanan data pribadi harus menjadi prioritas utama dan pelanggaran seperti ini tidak bisa ditoleransi jika kita ingin melindungi hak-hak warga di era digital."

Analisis Kami

"TikTok seharusnya lebih transparan dan mematuhi peraturan perlindungan data untuk menjaga kepercayaan pengguna dan regulator. Upaya banding mereka bisa jadi strategi untuk menunda konsekuensi serius, tetapi ini juga menegaskan pentingnya regulasi data yang tegas di era digital saat ini."

Prediksi Kami

Penyelidikan lanjutan ini berpotensi menyebabkan denda tambahan atau pembatasan operasi TikTok di Eropa, dan mendorong regulasi data yang lebih ketat di masa depan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang sedang diselidiki oleh regulator Irlandia terkait TikTok?
A
Regulator Irlandia sedang menyelidiki transfer data pribadi pengguna Eropa ke server di China.
Q
Berapa jumlah denda yang dikenakan kepada TikTok oleh Komisi Perlindungan Data?
A
TikTok dikenakan denda sebesar €530 juta (US$620 juta) oleh Komisi Perlindungan Data.
Q
Apa yang dikatakan TikTok tentang akses data pribadi pengguna di China?
A
TikTok menyatakan bahwa data pribadi hanya diakses dari jarak jauh, meskipun ada laporan bahwa data tersebut tersimpan di server di China.
Q
Mengapa TikTok berencana untuk mengajukan banding terhadap denda tersebut?
A
TikTok berencana untuk mengajukan banding karena mereka merasa denda tersebut tidak adil.
Q
Apa kekhawatiran yang dihadapi TikTok dari pemerintah Barat?
A
Kekhawatiran utama adalah bahwa data pribadi dapat digunakan oleh China untuk tujuan espionase atau propaganda.