Courtesy of InterestingEngineering
El Niño yang berusia 250 juta tahun lebih intens daripada peristiwa modern, temukan studi.
22 Okt 2024, 02.04 WIB
55 dibaca
Share
El Niño adalah fenomena iklim yang terjadi ketika ada kumpulan air hangat besar di Samudra Pasifik, dan ini mempengaruhi pola cuaca di seluruh dunia. Penelitian terbaru dari Universitas Duke menunjukkan bahwa fenomena ini, bersama dengan La Niña, sudah ada selama setidaknya 250 juta tahun. Menariknya, perubahan iklim di masa lalu ternyata lebih kuat dibandingkan dengan yang kita alami sekarang. Penelitian ini menggunakan model iklim untuk melihat bagaimana El Niño dan La Niña berfungsi di zaman ketika posisi benua dan kondisi lingkungan sangat berbeda.
Baca juga: Hubungan Siklus Matahari dan Curah Hujan Musim Panas di China Bisa Perbaiki Prediksi Iklim
Dua faktor utama yang mempengaruhi kekuatan El Niño adalah struktur suhu lautan dan variabilitas angin di permukaan. Penelitian ini menyoroti pentingnya peran angin dalam memperkuat fenomena ini, mirip dengan cara ayunan pendulum bisa dipercepat dengan dorongan acak. Memahami pola iklim kuno ini dapat memberikan wawasan berharga tentang bagaimana sistem iklim Bumi bekerja dan membantu para ilmuwan memprediksi perubahan iklim di masa depan, terutama dengan meningkatnya kadar CO2 dan perubahan cuaca yang ekstrem.
Sumber: https://interestingengineering.com/science/el-nino-not-just-a-modern-menace
Artikel Serupa
Sains
17 hari lalu
65 dibaca
Inti Es Tertua di Pegunungan Alpen Ungkap Rahasia Iklim 12.000 Tahun Lalu
Sains
29 hari lalu
69 dibaca
Penemuan Baru: Laut Arktik Tidak Pernah Tertutup Es Tebal Selama Zaman Es
Sains
1 bulan lalu
31 dibaca
Sinyal Perubahan Iklim Akibat Manusia Bisa Dideteksi Sejak 1885
Sains
2 bulan lalu
45 dibaca
Satelit Baru Ungkap Sebab Getaran Aneh di Greenland: Tsunami dan Longsor Raksasa
Sains
2 bulan lalu
102 dibaca
Penemuan Badai Matahari Terkuat di Zaman Es yang Ancaman Teknologi Modern
Sains
2 bulan lalu
55 dibaca
Ancaman Terhadap Kurva Keeling: Pentingnya Pengukuran Karbon Dioksida Bagi Masa Depan Bumi
Sains
4 bulan lalu
60 dibaca