Ilmuwan Tiongkok mempelajari semut gurun untuk menciptakan chip sensor cahaya ultra-tipis.
Courtesy of SCMP

Ilmuwan Tiongkok mempelajari semut gurun untuk menciptakan chip sensor cahaya ultra-tipis.

SCMP
Dari SCMP
23 Des 2024, 08.00 WIB
217 dibaca
Share
Peneliti dari Tiongkok telah mengembangkan chip kecil yang terinspirasi oleh mata semut gurun untuk mendeteksi arah cahaya terpolarisasi. Chip ini dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti navigasi, deteksi sidik jari, dan bahkan untuk mengidentifikasi jaringan kanker. Sensor cahaya khusus ini, yang disebut polarisation photodetectors (pol-PDs), dapat membedakan arah cahaya yang masuk, sehingga meningkatkan kualitas gambar dan kontras.
Sebelumnya, sensor cahaya terpolarisasi yang ada sulit untuk diperkecil karena desainnya yang rumit dan besar. Namun, tim peneliti yang dipimpin oleh Li Mingzhu dari Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok menemukan inspirasi dari mata semut gurun, yang memiliki struktur mata majemuk dengan banyak unit kecil. Dengan desain yang lebih sederhana ini, mereka berhasil menciptakan sensor yang lebih kompak dan efisien, yang dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk penginderaan jauh dan kedokteran biologi.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menginspirasi tim peneliti dalam mengembangkan chip deteksi cahaya?
A
Tim peneliti terinspirasi oleh penglihatan polarisasi semut gurun.
Q
Apa fungsi utama dari detektor foton polarisasi?
A
Fungsi utama dari detektor foton polarisasi adalah untuk mendeteksi arah cahaya terpolarisasi.
Q
Mengapa detektor foton polarisasi komersial sulit untuk diperkecil?
A
Detektor foton polarisasi komersial sulit diperkecil karena sistem optik yang rumit dan bagian-bagian yang diperlukan untuk fungsinya.
Q
Siapa yang memimpin tim penelitian ini?
A
Tim penelitian ini dipimpin oleh Li Mingzhu dari Akademi Ilmu Pengetahuan China.
Q
Apa saja aplikasi dari chip deteksi cahaya yang dikembangkan?
A
Aplikasi dari chip deteksi cahaya termasuk navigasi, deteksi sidik jari, dan identifikasi jaringan kanker.

Artikel Serupa

Lensa Kontak Baru Membuat Manusia Bisa Melihat Cahaya Inframerah Tanpa Alat BesarNatureMagazine
Teknologi
26 hari lalu
26 dibaca

Lensa Kontak Baru Membuat Manusia Bisa Melihat Cahaya Inframerah Tanpa Alat Besar

Perangkat Neuromorfik Berbasis MoS₂ untuk Penglihatan Real-Time Mirip Otak ManusiaInterestingEngineering
Teknologi
1 bulan lalu
42 dibaca

Perangkat Neuromorfik Berbasis MoS₂ untuk Penglihatan Real-Time Mirip Otak Manusia

Ilmuwan Cina mengembangkan tampilan LED terkecil di dunia dengan piksel seukuran virus.InterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
138 dibaca

Ilmuwan Cina mengembangkan tampilan LED terkecil di dunia dengan piksel seukuran virus.

Kamera AI bertenaga cahaya AS memproses gambar 99,4% lebih cepat tanpa listrik.InterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
80 dibaca

Kamera AI bertenaga cahaya AS memproses gambar 99,4% lebih cepat tanpa listrik.

200x lebih cepat: Kamera baru mengidentifikasi objek dengan kecepatan cahaya, dapat membantu mobil otonom.InterestingEngineering
Teknologi
4 bulan lalu
146 dibaca

200x lebih cepat: Kamera baru mengidentifikasi objek dengan kecepatan cahaya, dapat membantu mobil otonom.

Kamera terinspirasi dari mata serangga yang super cepat dapat merekam 9.120 fps dalam cahaya yang 40 kali lebih gelap.InterestingEngineering
Teknologi
5 bulan lalu
124 dibaca

Kamera terinspirasi dari mata serangga yang super cepat dapat merekam 9.120 fps dalam cahaya yang 40 kali lebih gelap.

Sensor inframerah 35% lebih baik untuk meningkatkan headset VR, mobil otonom, dan lainnya.InterestingEngineering
Sains
5 bulan lalu
145 dibaca

Sensor inframerah 35% lebih baik untuk meningkatkan headset VR, mobil otonom, dan lainnya.