Roti menjadi listrik: Baterai hidup memberi daya pada perangkat dan 'mencerna dirinya sendiri' setelah digunakan.
Courtesy of InterestingEngineering

Roti menjadi listrik: Baterai hidup memberi daya pada perangkat dan 'mencerna dirinya sendiri' setelah digunakan.

10 Jan 2025, 21.02 WIB
127 dibaca
Share
Tim peneliti di Swiss Federal Laboratories for Materials Science and Technology (EMPA) telah mengembangkan baterai yang menggunakan jamur untuk menghasilkan listrik. Baterai ini sepenuhnya terurai dan tidak beracun, sehingga dapat digunakan untuk memberi daya pada sensor suhu dan perangkat kecil lainnya. Penelitian ini menggabungkan dua jenis jamur, yaitu Saccharomyces cerevisiae (ragi roti) dan Trametes pubescens (jamur pengurai), yang masing-masing memiliki manfaat dalam pembuatan makanan dan pengolahan limbah. Baterai ini dibuat dengan mencetak komponen menggunakan tinta berbasis selulosa yang mendukung pertumbuhan jamur, dan dapat menghasilkan tegangan yang cukup untuk mengoperasikan sensor Bluetooth kecil.
Penggunaan baterai jamur ini penting karena banyak komponen elektronik kecil yang sering terabaikan dan terbuat dari bahan yang tidak dapat terurai, yang dapat mencemari tanah dan air. Diperkirakan, pada tahun 2030, limbah elektronik akan mencapai 74,7 juta ton, setara dengan berat 10.000 Menara Eiffel. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan elektronik ramah lingkungan yang menggunakan bahan yang lebih aman dan dapat diperbaharui. Tim EMPA berencana untuk meningkatkan daya tahan dan keluaran daya baterai jamur agar dapat digunakan untuk komponen elektronik yang lebih besar.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dikembangkan oleh tim peneliti di EMPA?
A
Tim peneliti di EMPA mengembangkan baterai yang menggunakan jamur untuk menghasilkan listrik.
Q
Bagaimana cara kerja baterai jamur yang dikembangkan?
A
Baterai jamur bekerja dengan memanfaatkan metabolisme jamur untuk menghasilkan energi yang kemudian diubah menjadi listrik.
Q
Apa saja jenis jamur yang digunakan dalam penelitian ini?
A
Jenis jamur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Saccaromyces cerevisiae dan Trametes pubescens.
Q
Mengapa ada kebutuhan mendesak untuk sel bahan bakar mikroba?
A
Ada kebutuhan mendesak untuk sel bahan bakar mikroba karena banyak komponen elektronik kecil yang tidak dapat didaur ulang dan mengandung bahan beracun.
Q
Di mana penelitian ini dipublikasikan?
A
Penelitian ini dipublikasikan di jurnal ACS Sustainable Chemistry & Engineering.

Artikel Serupa

Baterai Lithium–CO2 Baru: Energi Bersih dan Penangkap Polusi dalam Satu TeknologiInterestingEngineering
Teknologi
26 hari lalu
52 dibaca

Baterai Lithium–CO2 Baru: Energi Bersih dan Penangkap Polusi dalam Satu Teknologi

Miselium Jamur: Material Berkelanjutan Kuat dan Ramah Lingkungan Tanpa KimiaInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
12 dibaca

Miselium Jamur: Material Berkelanjutan Kuat dan Ramah Lingkungan Tanpa Kimia

Bakteri yang Menghasilkan Listrik: Inovasi Energi Bersih Masa DepanInterestingEngineering
Teknologi
1 bulan lalu
108 dibaca

Bakteri yang Menghasilkan Listrik: Inovasi Energi Bersih Masa Depan

Ilmuwan Cina menggunakan asam amino untuk mengekstrak 99,99% litium dari baterai bekas.InterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
115 dibaca

Ilmuwan Cina menggunakan asam amino untuk mengekstrak 99,99% litium dari baterai bekas.

Superpower serbuk gergaji: Baterai limbah kayu mempertahankan 60% kapasitas setelah 10.000 siklus.InterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
104 dibaca

Superpower serbuk gergaji: Baterai limbah kayu mempertahankan 60% kapasitas setelah 10.000 siklus.

Baterai nuklir terobosan AS menghasilkan listrik dari produk limbah atom.InterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
72 dibaca

Baterai nuklir terobosan AS menghasilkan listrik dari produk limbah atom.

Baterai nuklir terobosan AS menghasilkan listrik dari produk limbah radioaktif.InterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
118 dibaca

Baterai nuklir terobosan AS menghasilkan listrik dari produk limbah radioaktif.