Courtesy of YahooFinance

Smithfield Foods Siap IPO Senilai 940 Juta Dolar, Jadi Penawaran Terbesar di AS

22 Jan 2025, 11.39 WIB

45 dibaca

Smithfield Foods Inc. berencana untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) yang dapat mengumpulkan hingga sekitar Rp 15.46 triliun ($940 juta) , menjadikannya sebagai IPO perusahaan makanan terbesar di AS dalam lebih dari tiga tahun. Perusahaan ini, yang merupakan produsen daging babi terbesar di dunia, akan menawarkan 17,4 juta saham dengan harga antara Rp 378.24 ribu ($23) hingga Rp 444.01 ribu ($27) per saham. Meskipun IPO ini diharapkan dapat meningkatkan pasar IPO di AS, ada kekhawatiran terkait kenaikan suku bunga yang dapat mempengaruhi minat investor.

Smithfield, yang berbasis di Virginia, menghasilkan daging kemasan dan daging babi segar dengan merek terkenal seperti Eckrich dan Nathan's Famous. Perusahaan ini mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 9.55 triliun ($581 juta) dari total pendapatan Rp 167.74 triliun ($10,2 miliar) dalam sembilan bulan yang berakhir pada 29 September. Selain itu, Smithfield juga terlibat dalam beberapa gugatan hukum terkait pelanggaran antitrust di industri daging babi, dan telah membayar Rp 3.19 triliun ($194 juta) untuk menyelesaikan beberapa klaim tersebut.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/pork-producer-smithfield-ipo-seeks-114911783.html

Analisis Kami

"Langkah Smithfield untuk IPO sangat strategis, mengingat mereka berhasil meningkatkan laba bersih dan merestrukturisasi bisnis agar lebih fokus dan efisien. Namun, tantangan hukum dan ketidakpastian pasar akibat suku bunga yang naik mungkin akan membatasi potensi pertumbuhan saham di awal listing."

Analisis Ahli

Analis Pasar Keuangan

"IPO Smithfield bisa menjadi indikator pemulihan pasar IPO AS, khususnya di sektor makanan yang cenderung stabil dalam krisis. Namun, pengaruh suku bunga yang meningkat perlu diwaspadai oleh investor karena dapat menekan permintaan saham baru."

Prediksi Kami

IPO Smithfield diprediksi akan meningkatkan minat pasar terhadap perusahaan makanan AS dan dapat menjadi pemicu lebih banyak IPO dari perusahaan besar yang sebelumnya menunda pencatatan saham karena kondisi pasar yang belum stabil.