Courtesy of Forbes

Fitbit Terkena Denda dan Tarik Fitbit Ionic Karena Masalah Baterai Berbahaya

24 Jan 2025, 19.00 WIB

7 dibaca

Fitbit telah didenda sebesar Rp 201.45 miliar ($12,25 juta) sebagai bagian dari penyelesaian kasus dengan Komisi Keselamatan Produk Konsumen AS (CPSC). Kasus ini berkaitan dengan smartwatch pertama mereka, Fitbit Ionic, yang diluncurkan pada tahun 2017. Pada tahun 2022, smartwatch ini ditarik kembali karena laporan bahwa baterainya dapat memanas dan menyebabkan luka bakar pada penggunanya. Sekitar 1,7 juta jam tangan Ionic ditarik dari peredaran, dan pengguna disarankan untuk tidak lagi menggunakan perangkat tersebut.

Selain masalah dengan Fitbit Ionic, Fitbit juga mengeluarkan peringatan tentang masalah pemanasan pada model lain, yaitu Fitbit Versa 3 dan Sense generasi pertama. Meskipun ada masalah ini, pemilik jam tangan tersebut tidak disarankan untuk berhenti menggunakannya, tetapi mereka akan menerima kompensasi sebesar Rp 822.25 ribu ($50) . CPSC menyatakan bahwa smartwatch Ionic memiliki cacat yang dapat menimbulkan bahaya serius bagi konsumen, dengan 115 laporan masalah pemanasan dan 78 cedera bakar yang tercatat.

Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/andrewwilliams/2025/01/24/fitbit-fined-millions-over-watch-that-burned-wearers/

Analisis Kami

"Kejadian ini menunjukkan bahwa masalah baterai pada perangkat wearable harus menjadi perhatian utama, mengingat risikonya yang cukup serius terhadap keselamatan pengguna. Fitbit perlu belajar dari pengalaman lalu dengan lebih transparan dan cepat dalam menangani masalah teknis untuk mempertahankan kepercayaan pelanggan."

Analisis Ahli

Dr. Hendra Wijaya, Pakar Teknologi Wearable

"Kasus ini menegaskan pentingnya pengujian dan pengawasan kualitas baterai yang ketat sebelum produk diluncurkan ke pasar, terutama pada perangkat yang digunakan terus-menerus dan bersentuhan langsung dengan tubuh manusia."

Prediksi Kami

Fitbit dan Google kemungkinan akan lebih fokus pada peningkatan keamanan baterai di produk wearable mereka ke depan untuk menghindari masalah serupa dan dampak hukum, sambil terus memperbarui firmware perangkat lama yang masih digunakan konsumen.