Courtesy of Forbes

Nvidia dan Masa Depan Physical AI: Revolusi Robotik Tanpa Batas di Industri

24 Jan 2025, 21.33 WIB

72 dibaca

Pada keynote CES 2025, Jensen Huang, CEO Nvidia, menyatakan bahwa momen penting untuk robotika umum akan segera tiba. Dia menjelaskan bahwa kombinasi antara robotika, teknologi operasional (OT), dan sistem TI dapat menghubungkan dunia AI dengan dunia fisik. Hal ini akan meningkatkan pengambilan keputusan dan efisiensi proses di perusahaan. Namun, ada dua tantangan teknis yang menghambat perkembangan AI fisik, yaitu perlunya model fisik yang baru dan aksesibilitas data dari sistem OT ke aplikasi bisnis berbasis AI.

Nvidia telah mengembangkan platform bernama Cosmos untuk membantu menciptakan model AI fisik yang akurat dengan menggunakan simulasi 3D. Cosmos bekerja sama dengan Omniverse untuk membuat simulasi realistis yang dapat digunakan untuk melatih sistem AI fisik. Meskipun ada kemajuan dalam teknologi ini, tantangan dalam menghubungkan data dari sistem OT ke model fisik masih ada. Namun, dengan fokus yang semakin besar pada AI fisik, diharapkan akan ada peningkatan konektivitas antara OT dan TI dalam waktu dekat, yang akan membantu perusahaan menjadi lebih otomatis dan efisien.

Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/moorinsights/2025/01/24/nvidia-brings-ai-to-the-physical-world-at-ces-2025/

Analisis Kami

"Sebagai seorang ahli, saya melihat Nvidia dengan sumber daya dan ekosistemnya memiliki peluang besar memimpin revolusi physical AI, namun tantangan terbesar tetap pada integrasi data OT yang kompleks dan beragam. Keberhasilan sebenarnya akan bergantung pada kolaborasi lintas sektor untuk menyederhanakan interoperabilitas antara perangkat keras dan perangkat lunak dalam sistem industri."

Analisis Ahli

Patrick Moorhead

"Optimisme tinggi terhadap platform Nvidia dan yakin physical AI akan membawa digitalisasi operasional gudang dan industri dalam waktu dekat."

Prediksi Kami

Dalam 1-2 tahun ke depan, akan ada peningkatan signifikan dalam pengadopsian physical AI di dunia industri, didorong oleh perbaikan konektivitas antara OT, IT, dan AI meskipun masih terdapat kendala teknis yang perlu diselesaikan.