Courtesy of YahooFinance

Bisakah Pasangan Pensiun Hidup Nyaman dengan Pengeluaran Rp 1.48 miliar ($90,000) per Tahun?

24 Jan 2025, 19.00 WIB

90 dibaca

Terry dan istrinya yang berusia 65 tahun ingin tahu apakah mereka bisa hidup dengan pengeluaran Rp 1.48 miliar ($90,000) per tahun setelah pensiun. Mereka memiliki tabungan sekitar Rp 16.45 miliar ($1 juta) dan akan menerima sekitar Rp 690.69 juta ($42,000) dari jaminan sosial. Namun, untuk menentukan apakah jumlah tersebut cukup, mereka perlu mempertimbangkan beberapa faktor, seperti apakah Rp 1.48 miliar ($90,000) itu sebelum atau setelah pajak, rencana investasi mereka, dan tingkat penarikan dari tabungan mereka. Jika mereka menarik terlalu banyak dari tabungan, itu bisa mengurangi uang yang mereka miliki untuk masa depan.

Penting bagi mereka untuk memiliki rencana keuangan yang baik dan mungkin mempertimbangkan untuk bekerja dengan penasihat keuangan. Mereka juga harus memiliki dana darurat untuk mengatasi pengeluaran tak terduga. Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, mereka bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang apakah mereka dapat hidup dengan pengeluaran yang diinginkan tanpa menghabiskan tabungan mereka terlalu cepat.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/ask-advisor-were-65-1-141758582.html

Analisis Ahli

Brandon Renfro, CFP®

"Menyarankan agar pasangan mempertimbangkan pajak, risiko investasi, dan tingkat penarikan yang aman untuk memastikan tabungan mereka dapat menopang pengeluaran selama masa pensiun secara berkelanjutan."

Analisis Kami

"Memiliki tujuan pengeluaran sebesar $90,000 per tahun dengan tabungan $1 juta yang didukung oleh Social Security $42,000 memang memungkinkan, tetapi sangat bergantung pada pengelolaan pajak dan alokasi aset investasi yang tepat. Tanpa perencanaan yang matang dan pertimbangan tingkat penarikan yang realistis, risiko kehabisan dana sebelum waktunya bisa sangat tinggi, terutama dengan harapan hidup yang terus bertambah."

Prediksi Kami

Jika pasangan ini tidak memantau pengeluaran dan strategi penarikan dengan hati-hati, mereka mungkin menghadapi risiko menghabiskan tabungan terlalu cepat, memaksa mereka untuk mengurangi gaya hidup di masa pensiun.