Courtesy of YahooFinance

Investor Pasar Berkembang Mulai Menjauh dari Carry Trades Karena Ancaman Tarif AS

27 Jan 2025, 10.49 WIB

212 dibaca

Investor di pasar negara berkembang semakin berhati-hati terhadap strategi carry trade, yang melibatkan meminjam dalam mata uang dengan suku bunga rendah dan berinvestasi di pasar dengan suku bunga lebih tinggi. Ketidakpastian akibat ancaman tarif dari pemerintahan Donald Trump dan potensi penguatan dolar membuat hasil investasi menjadi tertekan. Mata uang dari Amerika Latin, seperti peso Meksiko dan yuan Tiongkok, mengalami tekanan karena masalah fiskal domestik dan ketegangan perdagangan dengan AS. Meskipun ada harapan untuk pemulihan jika tarif tidak seagresif yang diperkirakan, risiko tetap tinggi.

Beberapa investor masih mencari peluang di pasar negara berkembang, dengan Goldman Sachs merekomendasikan mata uang Latin Amerika yang memiliki hasil tinggi dibandingkan dengan rekan-rekan Asia mereka. Namun, mereka juga menyarankan untuk berhati-hati dan menunggu kejelasan mengenai tarif AS sebelum melakukan investasi. Sementara itu, beberapa negara seperti Turki dan Afrika Selatan dianggap memiliki prospek yang lebih baik karena inflasi yang melambat dan perbaikan kondisi ekonomi. Secara keseluruhan, situasi saat ini menunjukkan bahwa strategi carry trade menjadi lebih berisiko dan memerlukan pendekatan yang lebih hati-hati.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/currency-volatility-set-wipe-emerging-133000816.html

Analisis Kami

"Pelaku pasar harus memahami bahwa carry trade kini tidak sekadar soal bunga tinggi tapi juga risiko geopolitik dan moneter yang makin sulit diprediksi. Dalam situasi ini, strategi investasi harus jauh lebih selektif dan dinamika global seperti kebijakan AS serta langkah BOJ harus dipantau secara intensif."

Analisis Ahli

Philip McNicholas

"Volatilitas yang dipicu oleh kebijakan Trump membuat carry trade menjadi sangat berisiko sehingga investor harus lebih berhati-hati."

Valentina Chen

"Kondisi ketidakpastian dan potensi tarif membuat carry trade sulit dan meningkatkan volatilitas pasar secara umum."

Leonard Kwan

"Monetary policy yang berbeda arah antara Jepang dan AS berpotensi memperkuat yen, mengurangi keuntungan dari carry trade yang didanai yen."

Prediksi Kami

Kondisi pasar berkembang akan terus mengalami volatilitas tinggi dengan potensi pelemahan mata uang jika ketegangan perdagangan dan kebijakan moneter tidak menunjukkan stabilitas, sehingga investor kemungkinan menghindari carry trades dan beralih ke instrumen yang lebih aman.

Pertanyaan Terkait

Apa yang menyebabkan investor pasar berkembang menjadi waspada terhadap carry trades?

Investor pasar berkembang menjadi waspada terhadap carry trades karena ancaman tarif dari pemerintahan Donald Trump dan prospek kenaikan dolar yang mengurangi imbal hasil.

Bagaimana kebijakan tarif Donald Trump mempengaruhi mata uang Latin Amerika?

Kebijakan tarif Donald Trump dapat memberikan tekanan pada mata uang Latin Amerika, seperti peso Meksiko dan yuan Tiongkok, yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi mereka.

Apa yang dimaksud dengan carry trades dan bagaimana cara kerjanya?

Carry trades adalah strategi investasi yang melibatkan meminjam dalam mata uang dengan suku bunga rendah dan menginvestasikan dana tersebut di pasar dengan suku bunga lebih tinggi.

Mengapa yen menjadi mata uang yang rentan dalam carry trades?

Yen menjadi mata uang yang rentan dalam carry trades karena adanya potensi kenaikan suku bunga di Jepang, yang membuat investasi di Jepang lebih menarik.

Apa yang diharapkan oleh analis mengenai pasar mata uang di masa depan?

Analis mengharapkan volatilitas pasar akan meningkat dan carry trades akan tetap sulit dilakukan, tergantung pada perkembangan kebijakan tarif AS.