Tikus dengan 2 ayah mencapai usia dewasa, mendefinisikan ulang reproduksi dalam sebuah tonggak ilmiah.
Courtesy of InterestingEngineering

Tikus dengan 2 ayah mencapai usia dewasa, mendefinisikan ulang reproduksi dalam sebuah tonggak ilmiah.

28 Jan 2025, 23.00 WIB
130 dibaca
Share
Tim ilmuwan sel punca dari Akademi Ilmu Pengetahuan China berhasil menciptakan tikus dari dua orang tua jantan yang mencapai usia dewasa. Ini adalah langkah penting dalam penelitian reproduksi uniseksual pada mamalia, meskipun masih ada tantangan dalam memodifikasi gen. Penelitian ini menunjukkan bahwa gen "imprinting" memiliki peran penting dalam mengatur ekspresi gen dan menjadi penghalang utama dalam reproduksi dua orang tua jantan. Dengan melakukan modifikasi gen, para peneliti berhasil mengatasi beberapa masalah yang sebelumnya menghambat perkembangan embrio dari dua orang tua jantan. Meskipun hanya 11,8% embrio yang berhasil berkembang hingga lahir, banyak dari tikus yang lahir mengalami cacat perkembangan dan tidak dapat berkembang biak. Penelitian ini menunjukkan bahwa modifikasi lebih lanjut pada gen imprinting dapat membantu menciptakan tikus jantan yang sehat dan dapat menghasilkan keturunan. Namun, saat ini, penelitian masih terbatas pada tikus dan belum ada rencana untuk menerapkannya pada manusia. Para ilmuwan masih perlu melakukan lebih banyak eksperimen untuk menemukan cara agar embrio dapat berkembang dengan normal.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dicapai oleh tim ilmuwan sel punca dalam penelitian ini?
A
Tim ilmuwan sel punca berhasil menciptakan tikus dari dua orang tua jantan yang mencapai dewasa.
Q
Apa tantangan utama dalam reproduksi uniseksual pada mamalia?
A
Tantangan utama adalah gen imprinting yang mengatur ekspresi gen dan menjadi penghalang dalam reproduksi uniseksual.
Q
Siapa penulis utama yang menjelaskan tentang gen imprinting?
A
Qi Zhou adalah penulis utama yang menjelaskan tentang gen imprinting dan tantangan dalam pengembangan embrio.
Q
Apa hasil dari modifikasi gen yang dilakukan oleh peneliti?
A
Modifikasi gen yang dilakukan memungkinkan pengembangan embrio bi-paternal meskipun hanya 11.8% yang berhasil lahir.
Q
Apakah penelitian ini dapat diterapkan pada manusia?
A
Saat ini, penelitian ini masih terbatas pada tikus dan belum ada aplikasi untuk manusia.

Artikel Serupa

Bayi Pertama Terima Terapi CRISPR Khusus untuk Penyakit Genetik LangkaNatureMagazine
Sains
1 bulan lalu
53 dibaca

Bayi Pertama Terima Terapi CRISPR Khusus untuk Penyakit Genetik Langka

Dari kotoran ke DNA: Para ilmuwan menjelajahi penggunaan kotoran hewan untuk menyelamatkan spesies, melawan kepunahan.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
125 dibaca

Dari kotoran ke DNA: Para ilmuwan menjelajahi penggunaan kotoran hewan untuk menyelamatkan spesies, melawan kepunahan.

Ilmuwan MIT mengubah sel-sel kulit menjadi neuron, dapat mengubah perbaikan otak dan sumsum tulang belakang.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
124 dibaca

Ilmuwan MIT mengubah sel-sel kulit menjadi neuron, dapat mengubah perbaikan otak dan sumsum tulang belakang.

Temui 'mouse berbulu': mengapa para ilmuwan meragukan bahwa ini adalah langkah besar menuju rekreasi mammoth.NatureMagazine
Bisnis
3 bulan lalu
127 dibaca

Temui 'mouse berbulu': mengapa para ilmuwan meragukan bahwa ini adalah langkah besar menuju rekreasi mammoth.

Ilmuwan AS melakukan rekayasa genetik pada tikus dalam model pertama untuk mengungkap rahasia penuaan manusia.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
138 dibaca

Ilmuwan AS melakukan rekayasa genetik pada tikus dalam model pertama untuk mengungkap rahasia penuaan manusia.

Ilmuwan Cina menciptakan tikus dengan 2 ayah menggunakan rekayasa sel punca.SCMP
Sains
4 bulan lalu
174 dibaca

Ilmuwan Cina menciptakan tikus dengan 2 ayah menggunakan rekayasa sel punca.

Para ilmuwan menggunakan rekayasa genetik untuk menciptakan tikus dengan dua orang tua jantan.Reuters
Sains
4 bulan lalu
67 dibaca

Para ilmuwan menggunakan rekayasa genetik untuk menciptakan tikus dengan dua orang tua jantan.