Peneliti China Berhasil Ciptakan Tikus dari Dua Induk Jantan dengan Teknologi Epigenetik
Courtesy of CNBCIndonesia

Peneliti China Berhasil Ciptakan Tikus dari Dua Induk Jantan dengan Teknologi Epigenetik

Mengembangkan pemahaman dan teknologi untuk memungkinkan reproduksi mamalia dari dua induk dengan jenis kelamin yang sama, khususnya dua ayah, melalui rekayasa epigenomik dan gene editing.

01 Jul 2025, 06.45 WIB
24 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penelitian ini berhasil menciptakan tikus dari dua induk jantan, menandai kemajuan dalam pemahaman reproduksi mamalia.
  • Teknik rekayasa epigenomik dan CRISPR menjadi kunci dalam mengatasi kendala genomic imprinting.
  • Dampak penelitian ini dapat mempengaruhi berbagai bidang, termasuk pengobatan regeneratif dan konservasi.
Shanghai, China - Para peneliti di China berhasil menciptakan tikus yang lahir dari dua induk jantan, sebuah pencapaian penting dalam studi reproduksi mamalia. Metode ini dilakukan dengan menyuntikkan dua sel sperma ke dalam telur kosong dan menggunakan rekayasa epigenomik untuk memprogram ulang DNA agar mampu berkembang menjadi embrio.
Sebelumnya, ilmuwan telah berhasil menciptakan tikus dari dua induk betina, namun tantangan terbesar untuk dua ayah adalah proses genomic imprinting yang menghambat perkembangan embrio. Dengan teknologi gene editing CRISPR, peneliti berhasil memodifikasi penanda epigenetik pada DNA sperma agar embrio bisa tumbuh.
Meskipun lebih dari 250 embrio ditanamkan, hanya dua tikus yang lahir dan mampu hidup hingga dewasa. Keduanya juga terbukti subur dan dapat berkembang biak, menandai keberhasilan penting dalam reproduksi uniseks pada mamalia.
Hasil penelitian ini meskipun masih pada tahap awal dan dengan tingkat keberhasilan rendah, membuka kemungkinan bagi masa depan pengobatan regeneratif, kloning, dan konservasi. Namun para peneliti menegaskan bahwa metode ini tidak dapat langsung diterapkan pada manusia karena kompleksitas dan risiko yang ada.
Penelitian ini memberikan pemahaman baru tentang peran genomic imprinting dalam reproduksi mamalia dan menunjukkan bagaimana teknologi epigenetik dapat mengatasi hambatan genetik. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal PNAS dan mendapat perhatian dalam komunitas ilmu reproduksi dan bioteknologi.
Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250625161703-37-643956/tikus-dua-bapak-lahir-ahli-beberkan-dampaknya-ke-orang-tua-manusia

Pertanyaan Terkait

Q
Siapa yang menciptakan tikus dari dua induk jantan?
A
Tikus dari dua induk jantan diciptakan oleh peneliti di Shanghai Jiao Tong University yang dipimpin oleh Wei Yanchang.
Q
Apa yang dimaksud dengan genomic imprinting?
A
Genomic imprinting adalah proses di mana gen dari ibu atau ayah tidak diturunkan kepada anak, yang dapat menghambat perkembangan embrio.
Q
Mengapa penciptaan tikus dengan dua ayah lebih sulit dibandingkan dengan dua ibu?
A
Penciptaan tikus dengan dua ayah lebih sulit karena kendala genomic imprinting yang tidak terjadi pada tikus dengan dua ibu.
Q
Apa peran CRISPR dalam penelitian ini?
A
CRISPR digunakan untuk mengatasi masalah genomic imprinting dengan mengedit gen yang terkait.
Q
Apa dampak dari penelitian ini terhadap reproduksi manusia?
A
Penelitian ini dapat membuka kemungkinan bagi pasangan sesama jenis untuk memiliki anak biologis, meskipun masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Artikel Serupa

Terobosan Baru: Jantung Manusia Tumbuh dan Berdetak dalam Embrio BabiInterestingEngineering
Sains
19 hari lalu
18 dibaca

Terobosan Baru: Jantung Manusia Tumbuh dan Berdetak dalam Embrio Babi

Penemuan Kembali Echidna Langka yang Dianggap Punah di PapuaCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
58 dibaca

Penemuan Kembali Echidna Langka yang Dianggap Punah di Papua

Terobosan Baru: Menumbuhkan Sel Manusia dalam Organ Tikus untuk TransplantasiInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
43 dibaca

Terobosan Baru: Menumbuhkan Sel Manusia dalam Organ Tikus untuk Transplantasi

Pegunungan Zagros, Tempat Pertemuan Genetik Homo Sapiens dan NeanderthalCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
26 dibaca

Pegunungan Zagros, Tempat Pertemuan Genetik Homo Sapiens dan Neanderthal

Cofertility: Startup yang Menawarkan Pembekuan Sel Telur Gratis dengan Syarat BerbagiCNBCIndonesia
Bisnis
3 bulan lalu
53 dibaca

Cofertility: Startup yang Menawarkan Pembekuan Sel Telur Gratis dengan Syarat Berbagi

Tidak Disangka, Makan Hewan Melata Ini Bisa Selamatkan Umat ManusiaCNBCIndonesia
Sains
3 bulan lalu
97 dibaca

Tidak Disangka, Makan Hewan Melata Ini Bisa Selamatkan Umat Manusia