Penelitian Teknologi Gen Baru Memperbaiki Memori Pikun pada Usia Lanjut
Courtesy of CNBCIndonesia

Penelitian Teknologi Gen Baru Memperbaiki Memori Pikun pada Usia Lanjut

Menjelaskan proses molekuler yang menyebabkan penurunan daya ingat pada usia lanjut dan menunjukkan metode potensial menggunakan teknologi penyuntingan gen untuk memperbaiki fungsi memori yang menurun.

07 Nov 2025, 18.30 WIB
247 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penelitian mengidentifikasi perubahan molekuler yang menyebabkan hilangnya memori seiring bertambahnya usia.
  • Teknologi penyuntingan gen dapat menjadi pendekatan baru untuk mengobati masalah memori dan demensia.
  • Pentingnya intervensi dini dalam mengatasi gangguan memori agar hasilnya lebih efektif.
Jakarta, Indonesia - Banyak orang mengalami penurunan ingatan atau pikun saat memasuki usia lanjut, kondisi ini sering membuat banyak orang khawatir. Penelitian terbaru dari Virginia Tech mencoba mencari tahu penyebab hilangnya memori yang timbul dengan bertambahnya usia.
Para ilmuwan menemukan bahwa proses molekuler yang disebut poliubikuitinasi K63 di otak berubah saat seseorang bertambah tua. Proses ini sangat penting karena membantu protein di otak agar bisa berfungsi dan membentuk ingatan dengan baik.
Di bagian otak yang bernama hipokampus, poliubikuitinasi K63 justru meningkat ketika usia bertambah, sedangkan di amigdala yang berperan dalam memori emosional, proses itu malah menurun. Dengan teknologi penyuntingan gen CRISPR, para peneliti menyesuaikan kembali proses ini untuk meningkatkan daya ingat.
Selain itu, gen bernama IGF2 yang membantu pembentukan memori turut menurun fungsinya akibat penambahan penanda kimia bernama metilasi pada DNA. Para peneliti menggunakan CRISPR untuk menghilangkan penanda ini, sehingga fungsi gen IGF2 aktif kembali dan memori pada tikus tua meningkat.
Dari hasil penelitian tersebut, para ilmuwan optimis bahwa pengobatan baru berbasis genetika bisa segera dikembangkan untuk mengatasi masalah penurunan ingatan saat memasuki usia lanjut. Penanganan dini sangat penting agar fungsi memori bisa tetap optimal.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251107153554-37-683266/penyebab-orang-pikun-ilmuwan-temukan-cara-tingkatkan-daya-ingat

Analisis Ahli

Timothy Jarome
"Pendekatan fokus pada molekul poliubikuitinasi K63 dan IGF2 sangat menjanjikan sebagai strategi baru untuk mengatasi penurunan fungsi memori akibat penuaan."
Yeeun Bae
"Manipulasi proses molekuler di otak dengan CRISPR memungkinkan pemulihan memori pada otak lanjut usia yang sebelumnya dianggap sulit diobati."

Analisis Kami

"Penelitian ini membuka peluang besar dalam pengobatan gangguan memori melalui pendekatan molekuler yang sangat spesifik, yang sebelumnya sulit dilakukan. Namun, penerapan pada manusia masih memerlukan penelitian mendalam agar aman dan efektif dalam jangka panjang."

Prediksi Kami

Dengan kemajuan teknologi penyuntingan gen, di masa depan akan ada terapi gen yang lebih efektif untuk mengatasi gangguan memori dan demensia pada manusia, terutama pada fase awal penuaan.