Courtesy of CNBCIndonesia
Pandemi Covid-19 Mempercepat Penuaan Otak Meski Tanpa Infeksi
Mengungkap bagaimana pandemi Covid-19 mempercepat penuaan otak manusia, bahkan pada mereka yang tidak terinfeksi virus corona, serta melihat implikasi jangka panjangnya terhadap kesehatan otak.
30 Jul 2025, 21.10 WIB
202 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pandemi Covid-19 memiliki dampak signifikan terhadap penuaan otak manusia.
- Studi menunjukkan bahwa bahkan individu yang tidak terinfeksi virus mengalami percepatan penuaan otak.
- Penting untuk meneliti lebih lanjut apakah perubahan yang terjadi pada otak bersifat permanen atau bisa dibalikkan.
Jakarta, Indonesia - Lebih dari lima tahun setelah pandemi Covid-19 melanda dunia, para ilmuwan terus meneliti dampak jangka panjang yang ditimbulkan, termasuk pada kesehatan otak manusia. Penelitian terbaru menemukan bahwa pandemi mempercepat proses penuaan otak, bahkan pada orang-orang yang tidak pernah terinfeksi virus corona.
Penelitian ini dilakukan oleh tim dari Universitas Nottingham, Inggris, dan hasilnya dipublikasikan di jurnal Nature Communications. Mereka menggunakan data pemindaian MRI dari hampir seribu orang dewasa yang disimpan dalam UK Biobank, sebuah basis data besar yang merekam informasi kesehatan secara longitudinal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak orang yang melewati masa pandemi mengalami proses penuaan lebih cepat rata-rata 5,5 bulan dibandingkan dengan kelompok orang yang mendapatkan pemindaian sebelum pandemi. Percepatan penuaan ini paling terlihat pada kelompok lansia, pria, dan individu dengan latar belakang sosial ekonomi rentan.
Menariknya, meskipun otak mereka menua lebih cepat, hanya orang yang pernah terinfeksi Covid-19 yang mengalami penurunan fungsi kognitif seperti fleksibilitas berpikir dan kecepatan memproses informasi. Kelompok non-terinfeksi tidak mengalami gangguan fungsi tersebut meskipun ada perubahan struktural di otak.
Para peneliti masih belum bisa memastikan apakah percepatan penuaan otak ini bersifat permanen atau bisa diperbaiki. Mereka berharap studi lanjutan akan bisa memberikan jawaban dan solusi agar dampak buruk pandemi terhadap kesehatan otak dapat diminimalkan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250730173615-37-653671/manusia-sudah-berubah-drastis-peneliti-ungkap-fakta-mengejutkan
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250730173615-37-653671/manusia-sudah-berubah-drastis-peneliti-ungkap-fakta-mengejutkan
Analisis Kami
"Fenomena percepatan penuaan otak ini mengindikasikan bahwa dampak psikososial dan stres kronis selama pandemi memiliki konsekuensi yang nyata pada kesehatan mental dan fisik masyarakat, terlepas dari infeksi virus itu sendiri. Penting bagi kebijakan kesehatan publik untuk lebih memperhatikan aspek mental dan sosial dalam menghadapi krisis kesehatan global di masa depan."
Analisis Ahli
Ali-Reza Mohammadi-Nejad
"Pengalaman pandemi, termasuk isolasi dan ketidakpastian, sangat berpengaruh terhadap percepatan penuaan otak meskipun tanpa infeksi Covid."
Dorothee Auer
"Dampak penuaan otak akibat pandemi mungkin masih bisa dibalikkan, namun perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan hal tersebut."
Prediksi Kami
Penelitian lebih lanjut akan fokus untuk mengetahui apakah percepatan penuaan otak akibat pengalaman pandemi dapat dibalikkan atau berdampak permanen terhadap kesehatan otak jangka panjang.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa dampak jangka panjang pandemi Covid-19 terhadap otak manusia?A
Pandemi Covid-19 mempercepat penuaan otak manusia, bahkan pada mereka yang tidak terinfeksi.Q
Siapa penulis studi yang mengungkapkan dampak tersebut?A
Penulis studi tersebut adalah Ali-Reza Mohammadi-Nejad dan tim peneliti dari Universitas Nottingham.Q
Apa yang ditemukan dalam studi mengenai penuaan otak?A
Studi menemukan bahwa otak orang yang melewati masa pandemi tampak menua lebih cepat, rata-rata 5,5 bulan lebih cepat.Q
Apa perbedaan dampak antara mereka yang terinfeksi Covid-19 dan yang tidak?A
Mereka yang terinfeksi Covid-19 menunjukkan penurunan fungsi kognitif, sementara yang tidak terinfeksi tidak mengalami gejala tersebut meski otaknya menua secara struktural.Q
Mengapa studi ini penting untuk diteliti lebih lanjut?A
Studi ini penting untuk memahami dampak pengalaman pandemi terhadap kesehatan otak dan potensi pemulihan.