Pandemi COVID-19 Mempercepat Penuaan Otak Tanpa Infeksi Virus
Courtesy of NatureMagazine

Pandemi COVID-19 Mempercepat Penuaan Otak Tanpa Infeksi Virus

Menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 mempercepat penuaan otak pada orang sehat, terutama bagi kelompok tertentu, dan menjelaskan bahwa penuaan otak yang lebih cepat ini tidak selalu berdampak pada kemampuan kognitif jika tidak terinfeksi COVID-19.

22 Jul 2025, 07.00 WIB
16 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penuaan otak lebih cepat terjadi pada individu selama pandemi COVID-19, terlepas dari infeksi.
  • Kesehatan mental dan neurologis dipengaruhi oleh lingkungan sehari-hari, bukan hanya oleh penyakit.
  • Penelitian ini menunjukkan perlunya perhatian lebih terhadap kesehatan mental selama masa krisis seperti pandemi.
Nottingham, United Kingdom - Penelitian terbaru menemukan bahwa selama pandemi COVID-19, otak orang sehat mengalami percepatan penuaan lebih cepat dibandingkan sebelum pandemi. Hal ini terjadi bahkan pada mereka yang tidak terinfeksi virus SARS-CoV-2 sendiri.
Peningkatan proses penuaan otak ini paling jelas terlihat pada kelompok usia yang lebih tua, laki-laki, dan individu dari latar belakang ekonomi kurang beruntung. Namun, penurunan dalam kemampuan berpikir hanya terdeteksi pada orang yang pernah terinfeksi virus COVID-19.
Para peneliti menggunakan metode pembelajaran mesin untuk menganalisis ribuan pemindaian otak dari peserta studi UK Biobank. Mereka membandingkan usia otak yang diprediksi dengan usia kronologis peserta sebelum dan selama pandemi.
Hasilnya menunjukkan otak peserta yang menjalani pemindaian selama pandemi memiliki usia yang secara efektif 5,5 bulan lebih tua dibandingkan mereka yang hanya menjalani pemindaian sebelum pandemi, terlepas dari status infeksi mereka.
Penemuan ini menegaskan pentingnya lingkungan dan kondisi sosial selama pandemi dalam memengaruhi kesehatan otak dan fungsi mental, serta menimbulkan pertanyaan apakah efek ini bisa dipulihkan setelah pandemi berakhir.
Sumber: https://nature.com/articles/d41586-025-02313-3

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan dalam penelitian tentang penuaan otak selama pandemi COVID-19?
A
Penelitian menemukan bahwa otak orang sehat mengalami penuaan lebih cepat selama pandemi COVID-19, bahkan bagi mereka yang tidak terinfeksi virus.
Q
Siapa yang melakukan penelitian ini dan di mana?
A
Penelitian ini dilakukan oleh Ali-Reza Mohammadi-Nejad dan rekan-rekannya di University of Nottingham dan melibatkan hampir 1.000 peserta.
Q
Bagaimana cara peneliti menganalisis data tentang penuaan otak?
A
Peneliti menganalisis pemindaian otak menggunakan model pembelajaran mesin untuk memprediksi usia otak peserta berdasarkan fitur struktural.
Q
Apa yang menjadi dampak paling signifikan dari lingkungan pandemi pada kesehatan mental?
A
Dampak paling signifikan adalah penurunan kesehatan mental yang diakibatkan oleh isolasi sosial, stres, dan gangguan gaya hidup selama pandemi.
Q
Apakah penuaan otak yang dipicu oleh pandemi dapat reversibel?
A
Tidak jelas apakah penuaan otak yang disebabkan oleh pandemi dapat diperbaiki, karena data yang diperoleh hanya berasal dari dua titik waktu.

Artikel Serupa

Mempercepat Deteksi Penuaan Otak dengan Citra MRI untuk Prediksi Risiko KognitifNatureMagazine
Sains
22 hari lalu
52 dibaca

Mempercepat Deteksi Penuaan Otak dengan Citra MRI untuk Prediksi Risiko Kognitif

Peradangan Tidak Selalu Meningkat Seiring Usia di Komunitas AdatNatureMagazine
Sains
23 hari lalu
73 dibaca

Peradangan Tidak Selalu Meningkat Seiring Usia di Komunitas Adat

Seberapa cepat otak Anda menua dipengaruhi oleh 64 gen ini.NatureMagazine
Sains
4 bulan lalu
101 dibaca

Seberapa cepat otak Anda menua dipengaruhi oleh 64 gen ini.

Protein kunci ini bisa bertanggung jawab atas penuaan otak.NatureMagazine
Sains
4 bulan lalu
111 dibaca

Protein kunci ini bisa bertanggung jawab atas penuaan otak.

Seorang pria ditakdirkan untuk mengalami Alzheimer dini — gen-gen ini mungkin menjelaskan pelariannya.NatureMagazine
Sains
5 bulan lalu
62 dibaca

Seorang pria ditakdirkan untuk mengalami Alzheimer dini — gen-gen ini mungkin menjelaskan pelariannya.

Seorang pria ditakdirkan untuk mengalami Alzheimer dini ― gen-gen ini mungkin menjelaskan pelariannya.NatureMagazine
Sains
5 bulan lalu
130 dibaca

Seorang pria ditakdirkan untuk mengalami Alzheimer dini ― gen-gen ini mungkin menjelaskan pelariannya.