Courtesy of InterestingEngineering
Ilmuwan Cina Aktifkan Gen Hilang untuk Regenerasi Jaringan Telinga Tikus
Mengaktifkan kembali gen ALDH1A2 pada tikus untuk memproduksi retinoic acid dan memungkinkan regenerasi jaringan telinga yang rusak, dengan harapan membuka jalan baru untuk terapi regenerasi jaringan pada manusia.
28 Jun 2025, 01.19 WIB
115 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penelitian ini menunjukkan potensi untuk mengaktifkan kembali kemampuan regeneratif yang hilang pada mamalia.
- Asam retinoat dapat menjadi kunci dalam regenerasi berbagai jenis jaringan dan organ.
- Ada tantangan yang harus diatasi untuk menerapkan temuan ini pada organ lain di luar telinga.
Beijing, China - Para ilmuwan di China berhasil mengaktifkan kembali kemampuan regenerasi jaringan telinga tikus yang sebelumnya tidak mampu meregenerasi jaringan kompleks. Hal ini dilakukan dengan mengembangkan gen ALDH1A2 yang menghasilkan retinoic acid, suatu molekul penting dari vitamin A.
Penelitian membandingkan kemampuan regenerasi telinga antara kelinci dan tikus setelah mengalami luka lengkap. Kelinci mampu menutup lubang telinga dalam hitungan minggu dan meregenerasi jaringan lengkap dalam tiga bulan, sedangkan tikus tidak menunjukkan regenerasi berarti.
Tim peneliti menemukan bahwa tikus memiliki aktivitas tinggi pada jalur yang menghancurkan retinoic acid, sementara kelinci mengaktifkan gen ALDH1A2 untuk memproduksi retinoic acid dengan kuat. Saat retinoic acid disuntikkan pada tikus dalam dosis yang cukup, regenerasi mulai terjadi.
Agar tikus bisa menghasilkan retinoic acid sendiri, para ilmuwan memasukkan potongan DNA enhancer dari kelinci pada lokasi gen ALDH1A2 tikus. Modifikasi ini berhasil mengaktifkan kembali gen sehingga tikus bisa meregenerasi jaringan telinga secara penuh.
Penemuan ini membuka harapan besar untuk terapi medis berbagai jenis luka dan penyakit, terutama dalam bidang bedah trauma, rekonstruksi, dan pengobatan penyakit jantung. Namun, peneliti mengingatkan bahwa kemampuan regenerasi mungkin berbeda pada tiap organ dan masih perlu penelitian lebih dalam.
Sumber: https://interestingengineering.com/innovation/scientists-restore-tissue-growth-in-mice
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan Cina dalam penelitian mereka tentang regenerasi jaringan?A
Ilmuwan Cina berhasil menghidupkan kembali jaringan telinga yang rusak pada tikus dengan mengaktifkan gen yang dianggap hilang pada mamalia.Q
Apa peran gen ALDH1A2 dalam proses penyembuhan jaringan?A
Gen ALDH1A2 berperan dalam produksi asam retinoat, yang penting untuk spesialisasi sel dan regenerasi jaringan.Q
Mengapa kelinci dapat menyembuhkan jaringan telinga mereka lebih baik daripada tikus?A
Kelinci dapat menyembuhkan jaringan telinga mereka lebih baik karena mereka memiliki aktivitas gen ALDH1A2 yang tinggi setelah cedera, sedangkan tikus hampir tidak memiliki aktivitas gen ini.Q
Apa implikasi terapeutik dari penelitian ini?A
Implikasi terapeutik meliputi penggunaan asam retinoat dalam regenerasi saraf, tulang, dan kulit, yang dapat mengubah cara perawatan medis.Q
Apa tantangan yang masih dihadapi para peneliti dalam mengaktifkan kemampuan regeneratif pada organ lain?A
Tantangan yang dihadapi adalah bahwa menambahkan asam retinoat tidak menjamin regenerasi organ lain karena alasan evolusi yang berbeda.