Courtesy of YahooFinance

Harga Emas Tembus Rekor Karena Dolar Melemah dan Ketidakpastian Tarif Trump

31 Jan 2025, 00.25 WIB

248 dibaca

Harga emas mencapai rekor tertinggi baru, yaitu Rp 46.01 juta ($2,798) .59 per ons, karena dolar AS melemah dan para trader mencari investasi yang lebih aman di tengah kekhawatiran tentang kebijakan tarif Presiden Donald Trump. Ketidakpastian mengenai dampak kebijakan Trump, termasuk ancaman tarif yang lebih tinggi terhadap negara-negara seperti Meksiko dan Kanada, membuat banyak investor beralih ke emas sebagai perlindungan dari inflasi dan potensi pertumbuhan ekonomi yang melambat.

Ekonom memperkirakan bahwa kebijakan Trump dapat meningkatkan inflasi dan merugikan pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, menyatakan bahwa bank sentral AS akan menunggu untuk melihat dampak dari kebijakan baru sebelum mengambil keputusan lebih lanjut mengenai suku bunga. Dengan meningkatnya kekhawatiran tentang utang AS dan ketidakpastian ekonomi, banyak analis percaya bahwa harga emas akan terus naik seiring dengan upaya bank sentral untuk mendiversifikasi cadangan mereka.

--------------------

Analisis Kami: Situasi ini menunjukkan betapa kebijakan proteksionis dapat mengguncang pasar global dan mendorong investor mencari aset yang lebih stabil seperti emas. Namun, kenaikan harga emas yang terus menerus juga bisa mencerminkan ketidakpastian mendalam yang mungkin berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

--------------------

Analisis Ahli:

Phil Streible: Ketidakpastian kebijakan tarif Trump dan prospek stagflasi membuat emas menjadi salah satu komoditas dengan kinerja terbaik saat ini.

--------------------

What's Next: Harga emas kemungkinan akan terus naik karena ketidakpastian kebijakan tarif dan inflasi yang berpotensi meningkat, sehingga investor akan terus mencari lindung nilai melalui emas.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/gold-holds-decline-powell-flags-003336144.html