China akan mengurangi subsidi energi bersih setelah lonjakan.
Courtesy of YahooFinance

Rangkuman Berita: China akan mengurangi subsidi energi bersih setelah lonjakan.

YahooFinance
DariĀ YahooFinance
09 Februari 2025 pukul 14.29 WIB
107 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Tiongkok telah mencapai target energi terbarukan 2030 enam tahun lebih awal.
  • NDRC mengimplementasikan perubahan kebijakan untuk mendukung proyek energi bersih.
  • Pengurangan subsidi dapat mempengaruhi stabilitas industri solar di Tiongkok.
China sedang mengurangi subsidi untuk proyek energi terbarukan setelah mengalami lonjakan besar dalam instalasi tenaga surya dan angin. Pada tahun 2024, China mencatatkan rekor baru dengan kapasitas tenaga surya yang terpasang meningkat 45% dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai hampir 887 GW, yang lebih dari enam kali lipat kapasitas Amerika Serikat. Dengan pencapaian ini, China berhasil mencapai target energi bersihnya untuk tahun 2030 enam tahun lebih awal.
Badan Perencanaan Ekonomi Nasional China (NDRC) mengumumkan perubahan kebijakan yang lebih berorientasi pasar untuk mendukung proyek energi bersih. Mulai Juni tahun ini, proyek baru akan menghadapi pembayaran berdasarkan penawaran pasar, meskipun NDRC memastikan bahwa harga listrik untuk pengguna rumah tangga dan pertanian tidak akan terpengaruh. Namun, pengurangan subsidi ini dapat memberikan tekanan pada industri solar China, di mana kelebihan kapasitas telah menyebabkan penurunan harga panel surya dan mengancam keberlangsungan produsen kecil.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa langkah yang diambil oleh NDRC terkait subsidi energi terbarukan?
A
NDRC mengambil langkah untuk mengurangi subsidi bagi proyek energi terbarukan.
Q
Berapa persen peningkatan kapasitas instalasi solar di Tiongkok pada tahun 2024?
A
Peningkatan kapasitas instalasi solar di Tiongkok pada tahun 2024 mencapai 45% dari tahun sebelumnya.
Q
Apa dampak dari pengurangan subsidi terhadap industri solar di Tiongkok?
A
Pengurangan subsidi dapat menambah tekanan pada industri solar, yang mungkin menyebabkan kebangkrutan bagi produsen kecil.
Q
Siapa yang menarik Amerika Serikat dari kesepakatan iklim Paris?
A
Donald Trump adalah orang yang menarik Amerika Serikat dari kesepakatan iklim Paris.
Q
Apa yang diharapkan NDRC terkait harga listrik setelah perubahan kebijakan?
A
NDRC berharap tidak ada dampak pada harga listrik untuk pengguna rumah tangga dan pertanian setelah perubahan kebijakan.

Rangkuman Berita Serupa

China mengakhiri Kongres tahunan dengan pertanyaan yang terbuka tentang bagaimana cara menghidupkan kembali ekonominya yang melambat.YahooFinance
Bisnis
1 bulan lalu
79 dibaca

China mengakhiri Kongres tahunan dengan pertanyaan yang terbuka tentang bagaimana cara menghidupkan kembali ekonominya yang melambat.

China memprioritaskan pengeluaran konsumen di atas teknologi seiring kekhawatiran ekonomi yang membebani.YahooFinance
Bisnis
1 bulan lalu
82 dibaca

China memprioritaskan pengeluaran konsumen di atas teknologi seiring kekhawatiran ekonomi yang membebani.

Lobi Solar China Melihat Penurunan Instalasi Setelah Tahun RekorYahooFinance
Sains
2 bulan lalu
62 dibaca

Lobi Solar China Melihat Penurunan Instalasi Setelah Tahun Rekor

Permintaan Energi yang Meningkat di China Menyebabkan Dilema IklimYahooFinance
Sains
3 bulan lalu
80 dibaca

Permintaan Energi yang Meningkat di China Menyebabkan Dilema Iklim

Pertumbuhan Gas China Akan Melambat Seiring Opsi yang Lebih Murah Menekan PermintaanYahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
185 dibaca

Pertumbuhan Gas China Akan Melambat Seiring Opsi yang Lebih Murah Menekan Permintaan

Disruptor AI China, DeepSeek, bertaruh pada 'jenius muda' untuk menghadapi raksasa AS. Apakah ski bertenaga listrik, yang diperkenalkan di CES, adalah masa depan olahraga salju? Dapatkah industri solar China menemukan solusi sebelum terlambat?SCMP
Bisnis
3 bulan lalu
89 dibaca

Disruptor AI China, DeepSeek, bertaruh pada 'jenius muda' untuk menghadapi raksasa AS. Apakah ski bertenaga listrik, yang diperkenalkan di CES, adalah masa depan olahraga salju? Dapatkah industri solar China menemukan solusi sebelum terlambat?