Courtesy of YahooFinance
Sanksi AS Terhadap Minyak Rusia Memicu Gangguan Besar Pada Armada Tanker
13 Feb 2025, 21.42 WIB
148 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Sanksi AS terhadap Rusia berdampak signifikan pada perdagangan minyak.
- Negara-negara besar seperti India dan China mulai membatasi interaksi dengan kapal yang dikenakan sanksi.
- Proyek minyak Rusia menghadapi tantangan dalam pengiriman kargo akibat sanksi yang diterapkan.
Sanksi terbaru dari Amerika Serikat terhadap perdagangan minyak Rusia telah menyebabkan banyak kapal tanker yang mengangkut minyak mentah dari Moskow berhenti beroperasi. Sekitar 60% dari 154 tanker yang terdaftar sebagai terlarang oleh pemerintah Biden telah menghentikan pengiriman minyak. Hal ini membuat Rusia harus mencari kapal alternatif dan membayar biaya pengiriman yang lebih tinggi, yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk memenuhi permintaan pelanggan yang semakin berhati-hati.
Meskipun produksi minyak Rusia belum menunjukkan dampak yang signifikan dari sanksi ini, banyak kapal tanker yang terpaksa berhenti beroperasi. Beberapa negara, termasuk India dan Turki, juga mulai membatasi penerimaan kapal yang terkena sanksi, yang menyebabkan masalah logistik bagi eksportir Rusia. Kapal-kapal yang tidak dapat beroperasi ini terpantau berkumpul di beberapa lokasi, termasuk di Laut Baltik dan Laut Hitam, serta di dekat pelabuhan Rusia dan China.
--------------------
Analisis Kami: Sanksi ini menunjukkan efektivitas tekanan ekonomi pada sektor energi Rusia, tetapi dampaknya masih terbatas karena Rusia berusaha mengakali dengan kapal baru dan pengiriman tak biasa. Jika negara pembeli utama tetap waspada terhadap kapal yang diblacklist, maka Rusia akan menghadapi kesulitan signifikan dalam menjaga ekspor minyaknya di masa depan.
--------------------
Analisis Ahli:
Friedrichs Kendal (Ahli Energi Global): Tekanan pada armada tanker Rusia merupakan strategi sanksi yang cerdas, karena mengganggu rantai pasokan logistik yang vital namun sulit untuk langsung memukul produksi minyak. Namun, Rusia mungkin akan meningkatkan penggunaan jalur dan kapal alternatif yang akan memunculkan risiko baru dalam pengawasan global.
--------------------
What's Next: Gangguan pada armada tanker ini akan semakin mempersulit ekspor minyak Rusia dan berpotensi menekan produksi minyaknya jika sanksi dan pembatasan logistik terus berlanjut.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/russian-oil-tanker-fleet-severely-144227031.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/russian-oil-tanker-fleet-severely-144227031.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa dampak sanksi terbaru AS terhadap perdagangan minyak Rusia?A
Sanksi terbaru AS telah menghentikan sebagian besar kapal tanker yang mengangkut minyak Rusia, mempengaruhi kemampuan Rusia untuk memasok minyak.Q
Siapa yang terlibat dalam pembicaraan mengenai perang di Ukraina?A
Pembicaraan mengenai perang di Ukraina melibatkan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin.Q
Apa yang terjadi pada kapal tanker yang dikenakan sanksi?A
Banyak kapal tanker yang dikenakan sanksi telah berhenti beroperasi dan mencari alternatif untuk pengiriman.Q
Bagaimana reaksi negara-negara seperti India dan China terhadap kapal yang dikenakan sanksi?A
India melarang kapal yang dikenakan sanksi untuk berlabuh di pelabuhannya, sementara China lebih berhati-hati dalam menangani kapal tersebut.Q
Apa proyek minyak Rusia yang mengalami kesulitan dalam pengiriman kargo?A
Proyek minyak Sakhalin 1 dan Sakhalin 2 mengalami kesulitan dalam pengiriman kargo akibat sanksi.Artikel Serupa
Bisnis
5 bulan lalu
104 dibaca
Harga Minyak Turun Karena Konflik Ukraina dan Tarif Perdagangan AS
Bisnis
6 bulan lalu
164 dibaca
Sanksi AS Perketat Ekspor Minyak Rusia, Harga Minyak Dunia Melonjak
Bisnis
6 bulan lalu
182 dibaca
Harga Minyak Turun Saat Trump dan Putin Sepakat Mulai Perundingan Perdamaian Ukraina
Bisnis
6 bulan lalu
100 dibaca
Bagaimana Penyuling India Mengakali Sanksi AS untuk Tetap Impor Minyak Murah Rusia
Bisnis
6 bulan lalu
127 dibaca
Sanksi AS Picu Krisis Pengangkutan Minyak Rusia dan Lonjakan Biaya Ekspor
Bisnis
6 bulan lalu
91 dibaca