Courtesy of YahooFinance
Krisis Telur dan Inflasi: Mengapa Harga Naik Bisa Ganggu Kebijakan The Fed
14 Feb 2025, 18.00 WIB
114 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kekurangan telur akibat flu burung menyebabkan lonjakan harga yang signifikan.
- Ekspektasi inflasi yang meningkat dapat mempengaruhi perilaku konsumen dan permintaan.
- Kebijakan moneter yang ketat mungkin diperlukan untuk mengatasi inflasi yang terus meningkat.
Saat ini, harga telur mengalami lonjakan yang signifikan akibat wabah flu burung, menyebabkan kekurangan pasokan dan kenaikan harga hingga 15% dalam sebulan. Di beberapa tempat, harga telur bahkan mencapai Rp 197.34 ribu ($12) per lusin. Meskipun kenaikan harga telur ini mungkin dianggap sementara dan tidak termasuk dalam pengukuran inflasi inti, konsumen tetap merasakannya sebagai indikator inflasi yang lebih luas. Hal ini membuat banyak orang khawatir bahwa harga barang lainnya juga akan naik.
Kenaikan harga telur ini juga mempengaruhi harapan inflasi konsumen, yang meningkat menjadi 4.3%, tertinggi sejak November 2023. Jika konsumen merasa harga akan terus naik, mereka mungkin akan membeli barang lebih awal, yang dapat menyebabkan permintaan meningkat dan harga semakin tinggi. Para ekonom memperingatkan bahwa jika bank sentral menurunkan suku bunga terlalu cepat, kita bisa mengalami situasi ekonomi yang buruk seperti di tahun 1970-an. Sementara itu, beberapa produsen telur, seperti Pete & Gerry’s, tetap menjaga harga agar tidak naik.
--------------------
Analisis Kami: Kenaikan harga telur adalah contoh klasik dari gangguan pasokan yang dapat mengacaukan persepsi inflasi masyarakat, meskipun secara fundamental bersifat sementara. Namun, efek psikologis pada ekspektasi inflasi bisa memperburuk tekanan inflasi yang sudah ada, membuat tugas The Fed semakin rumit.
--------------------
Analisis Ahli:
Torsten Sløk: Jika Fed menurunkan suku bunga terlalu dini, risiko inflasi berulang seperti tahun 1970-an semakin besar sehingga mereka harus menjaga suku bunga tetap tinggi lebih lama.
--------------------
What's Next: Kenaikan harga telur dan barang penting lainnya akan terus meningkatkan ekspektasi inflasi, membuat Federal Reserve harus mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi untuk jangka waktu lebih lama.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/why-egg-flation-could-end-up-being-a-headache-for-the-fed-morning-brief-110023438.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/why-egg-flation-could-end-up-being-a-headache-for-the-fed-morning-brief-110023438.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan lonjakan harga telur baru-baru ini?A
Lonjakan harga telur disebabkan oleh flu burung yang menyebabkan kekurangan pasokan.Q
Bagaimana flu burung mempengaruhi pasokan telur?A
Flu burung telah menciptakan kekurangan telur yang parah, mendorong harga naik.Q
Apa prediksi USDA tentang harga telur tahun ini?A
USDA memprediksi bahwa harga telur bisa meningkat hingga 20,3% tahun ini.Q
Mengapa ekspektasi inflasi konsumen meningkat?A
Ekspektasi inflasi konsumen meningkat karena harga barang dan jasa secara umum naik.Q
Apa yang disarankan oleh CEO Pete & Gerry's terkait harga telur?A
CEO Pete & Gerry's menyarankan bahwa mereka tidak akan menaikkan harga meskipun ada lonjakan harga di pasar.