Courtesy of YahooFinance

Saham Small-Cap Turun Dalam Ketidakpastian Ekonomi dan Kebijakan Trump

25 Feb 2025, 00.00 WIB

152 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Saham kecil mengalami penurunan yang signifikan akibat ketidakpastian ekonomi.
Kebijakan perdagangan Trump dapat berdampak negatif pada laba perusahaan kecil.
Inflasi yang terus meningkat dapat menghambat pertumbuhan saham kecil dan aktivitas M&A.

Saham kecil di Amerika Serikat, yang diukur oleh indeks Russell 2000, mengalami penurunan lebih lanjut dan masuk ke dalam kategori koreksi. Indeks ini turun 10,3% dari puncak tertingginya pada bulan November. Meskipun ada harapan bahwa kebijakan pro-bisnis dari mantan Presiden Donald Trump akan membantu perusahaan kecil, ketidakpastian mengenai suku bunga, tarif, dan permintaan konsumen justru membuat investor khawatir.

Musim laporan keuangan kuartal keempat juga tidak meningkatkan kepercayaan investor, karena meskipun laba sedikit lebih baik dari yang diperkirakan, pertumbuhannya stagnan dibandingkan tahun lalu. Selain itu, inflasi yang terus meningkat membuat harapan untuk penurunan suku bunga semakin rendah, yang dapat mempengaruhi aktivitas akuisisi perusahaan. Meskipun ada potensi keuntungan dari pengurangan regulasi, tantangan seperti suku bunga tinggi dan inflasi tetap menjadi hambatan bagi saham kecil.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/why-small-cap-stocks-slid-170011602.html

Analisis Kami

"Saham small-cap memang sangat sensitif terhadap kondisi makroekonomi dan kebijakan fiskal yang tidak jelas, sehingga penurunan ini bukan kejutan besar. Investor harus lebih berhati-hati dan selektif dalam memilih sektor agar terhindar dari dampak negatif kebijakan yang belum pasti."

Analisis Ahli

Michael Hartnett (Chief Investment Strategist Bank of America)

"Sentimen investor masih hati-hati karena kurangnya katalis yang kuat untuk mendorong kinerja small-cap di tengah ketidakpastian kebijakan dan valuasi yang tinggi."

Prediksi Kami

Kondisi pasar saham small-cap kemungkinan akan tetap berat dengan volatilitas tinggi karena ketidakpastian kebijakan suku bunga dan perdagangan global serta inflasi yang sulit terkendali, meskipun ada potensi dorongan jika deregulasi dan M&A dapat berjalan lebih baik.