Courtesy of YahooFinance

Pasar Saham AS Diprediksi Stagnan Awal Maret Sebelum Menguat Kembali

27 Feb 2025, 16.46 WIB

296 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Pasar saham diperkirakan akan mengalami kesulitan di awal Maret.
Kebijakan pemerintah dan ketidakpastian ekonomi mempengaruhi sentimen pasar.
Ada harapan untuk pemulihan pasar saham di akhir Maret dan awal April.

Saham di AS diperkirakan akan mengalami kesulitan di awal Maret karena data ekonomi yang lebih lemah, tetapi diprediksi akan bangkit kembali pada akhir musim semi, menurut Ilan Benhamou dari JPMorgan Chase & Co. Dia menyebutkan bahwa pasar saham saat ini terjebak dalam ketidakpastian akibat kebijakan Presiden Donald Trump dan dampak dari tim Departemen Efisiensi Pemerintah yang dipimpin Elon Musk. Selain itu, ada banyak pemutusan hubungan kerja dan survei konsumen yang menunjukkan penurunan, yang menambah tekanan pada kondisi ekonomi.

Benhamou percaya bahwa saham akan mulai pulih pada akhir Maret dan awal April ketika likuiditas membaik dan hasil perusahaan menunjukkan ketahanan. Dia juga menyatakan bahwa meskipun ada risiko dan kebingungan terkait tarif, dia yakin bahwa dalam jangka menengah, indeks S&P 500 akan naik dan imbal hasil obligasi akan turun.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/jpmorgan-benhamou-sees-us-stocks-094602720.html

Analisis Kami

"Kondisi pasar saat ini sangat dipengaruhi oleh ketidakpastian kebijakan yang membuat investor ragu mengambil posisi besar sehingga likuiditas melemah. Namun, momentum rebound di akhir Maret berpotensi terjadi bila data makro menunjukkan perbaikan dan sentimen risiko mulai mereda, dengan kemungkinan pengembalian minat investor ritel sebagai faktor kunci."

Analisis Ahli

Ilan Benhamou

"Menilai pasar akan stagnan dulu karena ketidakpastian ekonomi dan kebijakan, tapi optimis pasar akan rally kembali saat kondisi teknikal membaik dan likuiditas mengalir."

Prediksi Kami

Pasar saham AS akan tetap stagnan dan cenderung turun di awal Maret sebelum akhirnya rally kembali ke posisi yang lebih baik pada akhir Maret hingga awal April setelah sentimen makro membaik dan investor ritel kembali aktif.