Courtesy of YahooFinance
Pasar Obligasi AS Bergejolak Menunggu Data Ekonomi dan Kebijakan Fed
27 Feb 2025, 18.23 WIB
140 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pasar sedang menghadapi ketidakpastian terkait kebijakan perdagangan dan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi.
- Data makroekonomi yang lemah dapat memicu penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.
- Analisis dari berbagai organisasi menunjukkan bahwa pasar sedang beradaptasi dengan informasi baru yang masuk.
Treasuries, atau surat utang pemerintah AS, mengalami penurunan saat para trader menunggu data ekonomi dari AS untuk melihat tanda-tanda pertumbuhan yang melambat. Yield atau imbal hasil untuk obligasi dua tahun naik sedikit menjadi 4,11%, setelah sebelumnya mencapai titik terendah dalam 3,5 bulan. Banyak orang khawatir tentang dampak tarif perdagangan yang diancam oleh Presiden Donald Trump, yang membuat pasar berpikir bahwa Federal Reserve mungkin perlu menurunkan suku bunga untuk mengatasi kelemahan ekonomi.
Data terbaru menunjukkan bahwa sektor jasa dan penjualan rumah di AS mengalami penurunan, yang menambah kekhawatiran bahwa ekonomi mulai melambat. Ini membuat yield obligasi 10 tahun berada di jalur penurunan selama tujuh minggu berturut-turut, yang merupakan rekor terpanjang sejak 2019. Para analis mengatakan pasar sedang menghadapi ketidakpastian antara risiko inflasi dari kebijakan baru pemerintah dan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.
--------------------
Analisis Kami: Pasar obligasi refleksif terhadap ketidakpastian ekonomi yang semakin meningkat, terutama dari sisi kebijakan perdagangan yang memicu kecemasan investor. Dengan sinyal perlambatan ekonomi yang terus muncul, langkah Fed untuk lepas dari fokus inflasi dan meredakan tekanan ekonomi melalui pemangkasan suku bunga nampak hampir pasti.
--------------------
Analisis Ahli:
Evelyne Gomez-Liechti: Mengatakan bahwa pasar terguncang akibat kejutan pelemahan makro AS dan kekhawatiran data GDP akan memperkuat narasi ekonomi yang melemah.
Michael Brown: Menyoroti pentingnya pembacaan ulang data GDP kuartal keempat sebagai indikator sentimen pasar dan keputusan spekulatifnya.
Laura Cooper: Menjelaskan adanya pertarungan antara risiko inflasi dari kebijakan pemerintahan dengan dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi yang memperumit pergerakan pasar.
--------------------
What's Next: Jika data ekonomi terus menunjukkan perlambatan, Federal Reserve kemungkinan besar akan memangkas suku bunga dua kali tahun ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/us-treasuries-slip-traders-await-112347307.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/us-treasuries-slip-traders-await-112347307.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada yield Treasury dua tahun?A
Yield Treasury dua tahun naik empat basis poin menjadi 4,11%.Q
Mengapa pasar khawatir tentang kebijakan perdagangan Trump?A
Pasar khawatir bahwa tarif perdagangan yang diancam Trump dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.Q
Apa yang diharapkan dari data GDP yang akan dirilis?A
Pasar berharap data GDP akan memberikan indikasi lebih lanjut tentang kelemahan makroekonomi AS.Q
Siapa yang memberikan analisis tentang kondisi pasar saat ini?A
Evelyne Gomez-Liechti dari Mizuno International memberikan analisis tentang kondisi pasar saat ini.Q
Apa yang diharapkan dari Federal Reserve terkait suku bunga?A
Federal Reserve diharapkan akan menurunkan suku bunga untuk mengatasi kelemahan ekonomi.Artikel Serupa
Bisnis
5 bulan lalu
156 dibaca
Kebijakan Tarif Trump Picu Kekhawatiran Resesi, Pasar Obligasi Bereaksi Tajam
Bisnis
5 bulan lalu
117 dibaca
Risiko Resesi Meningkat Akibat Kebijakan Tarif dan Pemutusan Kerja di AS
Bisnis
5 bulan lalu
128 dibaca
Data Pekerjaan AS Lemah Dorong Harapan Pemotongan Suku Bunga Fed 2025
Bisnis
5 bulan lalu
94 dibaca
Investor Obligasi Tunggu Laporan Kerja AS untuk Prediksi Penurunan Suku Bunga
Bisnis
5 bulan lalu
93 dibaca
Turunnya Yield Obligasi AS Karena Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi dan Minyak
Finansial
5 bulan lalu
93 dibaca
Kenaikan Harga Obligasi AS Terbesar Pasca Data Lemah dan Ancaman Tarif Trump
Finansial
5 bulan lalu
73 dibaca