Courtesy of InterestingEngineering
Ikhtisar 15 Detik
- Aspal self-healing dapat mengurangi biaya perbaikan jalan yang tinggi.
- Penggunaan biomassa dalam aspal mendukung keberlanjutan dan mengurangi ketergantungan pada petroleum.
- Penelitian ini menunjukkan potensi besar untuk inovasi infrastruktur yang lebih ramah lingkungan.
Peneliti di Inggris telah mengembangkan aspal yang dapat memperbaiki dirinya sendiri menggunakan limbah biomassa dan kecerdasan buatan. Aspal ini dapat secara otomatis menambal retakan tanpa perlu perawatan tambahan. Dengan menggunakan spora mikroskopis yang mengandung minyak daur ulang, ketika retakan muncul, spora tersebut pecah dan melepaskan minyak untuk "menjahit" aspal kembali. Uji laboratorium menunjukkan bahwa aspal ini dapat memperbaiki retakan kecil dalam waktu kurang dari satu jam.
Inovasi ini tidak hanya menjanjikan solusi untuk masalah lubang di jalan yang menghabiskan banyak uang, tetapi juga membantu mengurangi emisi karbon dari pemeliharaan jalan. Dengan menggunakan bahan yang lebih berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada sumber daya minyak, penelitian ini berpotensi memberikan dampak positif bagi infrastruktur dan keberlanjutan di seluruh dunia.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan aspal self-healing?A
Aspal self-healing adalah jenis aspal yang dapat memperbaiki dirinya sendiri ketika terjadi keretakan.Q
Siapa yang terlibat dalam penelitian pengembangan aspal ini?A
Penelitian ini melibatkan Swansea University, King’s College London, dan mitra ilmiah dari Chili.Q
Bagaimana cara kerja aspal self-healing yang dikembangkan?A
Aspal ini bekerja dengan cara melepaskan minyak dari spora tanaman yang terisi ketika terjadi keretakan, sehingga 'menjahit' kembali aspal.Q
Apa manfaat dari penggunaan biomassa dalam pembuatan aspal?A
Penggunaan biomassa dalam pembuatan aspal dapat mengurangi ketergantungan pada sumber daya petroleum dan mendukung keberlanjutan.Q
Mengapa penelitian ini penting untuk keberlanjutan infrastruktur?A
Penelitian ini penting karena dapat mengurangi biaya perbaikan jalan dan emisi karbon, serta meningkatkan daya tahan infrastruktur.