Courtesy of InterestingEngineering

Penemuan Kaca Organik di Otak Korban Letusan Vesuvius 79 M

27 Feb 2025, 23.00 WIB

160 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Penemuan gelas organik memberikan wawasan baru tentang efek ekstrem dari letusan vulkanik.
Proses pembentukan gelas organik dari jaringan otak menunjukkan kondisi suhu yang sangat tinggi.
Penelitian ini membantu memahami lebih baik tentang bencana vulkanik dan dampaknya terhadap manusia.

Sebuah bentuk langka dari kaca organik berwarna gelap ditemukan di dalam tengkorak seorang korban letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi. Kaca ini terbentuk ketika awan abu yang sangat panas menyentuh otak korban dan kemudian mendingin dengan cepat. Proses ini sangat sulit terjadi karena untuk mengubah bahan organik menjadi kaca, suhu harus sangat tinggi dan lingkungan harus cukup dingin untuk mengkristalisasi bahan tersebut dengan cepat. Dalam kasus ini, suhu yang diperlukan mencapai lebih dari 950 derajat Fahrenheit.

Para ilmuwan, termasuk Guido Giordano, menganalisis tengkorak dan tulang belakang korban yang ditemukan di Herculaneum. Mereka menemukan bahwa awan abu panas yang bergerak cepat menyebabkan suhu tubuh korban meningkat drastis, dan saat awan itu menghilang, suhu turun dengan cepat, mengubah jaringan otak menjadi kaca. Penemuan ini memberikan wawasan tentang kondisi ekstrem yang dihadapi oleh korban letusan dan menjadi contoh unik dari pembentukan kaca organik.

Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/science/human-brain-into-glass-by-volcano

Analisis Kami

"Penemuan kaca organik dalam jaringan otak korban letusan Vesuvius adalah bukti nyata bagaimana kondisi ekstrem alam dapat menghasilkan fenomena geologi unik yang jarang terjadi. Ini juga menantang pemahaman kita tentang batas kemampuan jaringan biologis bertahan dari suhu ekstrem dan berpotensi mengubah metode pelestarian biologis masa depan."

Analisis Ahli

Guido Giordano

"Analisis kami menunjukkan bahwa pembentukan kaca organik memerlukan kombinasi suhu tinggi yang sangat singkat dan pendinginan cepat, yang hanya bisa terjadi pada fase awal letusan, bukan dari aliran piroklastik yang lebih lambat dan kurang panas."

Prediksi Kami

Penemuan ini akan membuka penelitian lebih lanjut mengenai mekanisme vitrifikasi organik alami dan berpotensi menginspirasi studi perlindungan jaringan biologis pada kondisi suhu ekstrem di masa depan.