Courtesy of TheVerge

DoorDash Dipaksa Bayar Rp 250 Miliar Setelah Tip Pengemudi Dipotong Diam-Diam

27 Feb 2025, 23.21 WIB

56 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

DoorDash harus membayar restitusi besar setelah menyimpan tips pekerja.
Model pembayaran DoorDash yang tidak transparan menyebabkan kerugian bagi pekerja.
Penyelesaian hukum ini menunjukkan pentingnya perlindungan hak pekerja dalam industri pengantaran.

DoorDash, sebuah perusahaan pengantar makanan, harus membayar ganti rugi sebesar Rp 276.28 miliar ($16,8 juta) setelah dituduh menyimpan tip dari sekitar 63.000 pekerja pengantarnya di New York. Ganti rugi ini merupakan hasil kesepakatan dengan kantor Jaksa Agung New York, Letitia James. Dari jumlah tersebut, beberapa pekerja diperkirakan akan menerima beberapa ribu dolar, bahkan ada yang bisa mendapatkan hingga Rp 230.23 ribu ($14.000) . DoorDash sebelumnya menggunakan model pembayaran yang menjanjikan jumlah tertentu kepada pekerja, tetapi sebenarnya menggunakan tip dari pelanggan untuk memenuhi jumlah tersebut, sehingga pekerja tidak mendapatkan semua tip yang seharusnya mereka terima.

Masalah ini terungkap pada tahun 2019 dan membuat banyak pekerja dan pelanggan merasa tidak puas. CEO DoorDash, Tony Xu, mengakui bahwa mereka berpikir mereka melakukan hal yang benar dengan menjamin pembayaran untuk pekerja yang tidak mendapatkan tip, tetapi banyak pelanggan merasa tip mereka tidak dihargai. Selain itu, informasi tentang cara kerja tip di aplikasi DoorDash sulit diakses oleh pelanggan. Kasus serupa juga terjadi di Chicago, di mana DoorDash dan Grubhub sedang menghadapi tuntutan hukum terkait kebijakan biaya dan tip yang tidak adil.

--------------------

Analisis Kami: Model pembayaran DoorDash yang memanfaatkan tips pelanggan sebagai subsisi dasar pembayaran jelas sangat merugikan dan menunjukkan kurangnya transparansi yang merusak kepercayaan antara perusahaan, pekerja, dan pelanggan. Langkah hukum ini penting sebagai preseden agar perusahaan teknologi dan layanan digital lebih bertanggung jawab pada model kompensasi yang adil dan terbuka.

--------------------

Analisis Ahli:

Letitia James: Memastikan keadilan bagi pekerja di sektor ekonomi gig dan menegaskan pentingnya transparansi dalam komunikasi perusahaan kepada konsumen dan pekerjanya.

--------------------

What's Next: Perusahaan layanan pengantaran makanan lainnya mungkin akan diawasi lebih ketat dan dipaksa memperbaiki kebijakan pembayaran mereka agar lebih adil serta transparan untuk pekerja pengantar makanan, termasuk potensi tuntutan hukum lanjutan di berbagai wilayah.

Referensi:
[1] https://theverge.com/news/620559/doordash-new-york-tips-settlement-guaranteed-pay