Saham Thailand Mendekati Pasar Beruang di Tengah Kekhawatiran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Indeks saham utama Thailand mengalami penurunan yang signifikan, hampir mencapai pasar beruang teknis, karena kekhawatiran investor tentang prospek pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Pada hari Jumat, indeks saham Thailand turun 1%, setelah sempat jatuh lebih dari 20% dari puncaknya pada bulan Oktober. Penjualan saham oleh investor asing terus berlanjut, dengan hampir Rp 164.45 triliun ($10 miliar) ditarik dalam dua tahun terakhir. Para analis menyebutkan bahwa lemahnya ekonomi Thailand dan kebijakan pemerintah yang tidak efektif selama satu dekade terakhir menjadi penyebab utama penurunan ini. Kekhawatiran juga muncul akibat ancaman tarif dari Presiden AS Donald Trump, yang dapat berdampak negatif pada perdagangan Thailand. Selain itu, utang konsumen yang tinggi dan masalah tata kelola perusahaan di beberapa saham favorit juga menambah tekanan pada pasar. Perdana Menteri Thailand telah meminta kerjasama lebih erat antara Bank of Thailand dan Kementerian Keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Penurunan saham Thailand juga sejalan dengan penurunan indeks saham di negara-negara Asia Tenggara lainnya.