Courtesy of InterestingEngineering

AS Hentikan Sementara Serangan Siber ke Rusia Demi Negosiasi Damai Ukraina

03 Mar 2025, 19.52 WIB

108 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

AS menghentikan operasi siber ofensif terhadap Rusia dalam konteks negosiasi untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Kebijakan ini menunjukkan perubahan signifikan dalam pendekatan AS terhadap Rusia di bawah kepemimpinan Trump.
Laporan CISA menegaskan bahwa Rusia tetap menjadi ancaman siber yang signifikan meskipun ada penghentian operasi.

Amerika Serikat saat ini tidak menganggap Rusia sebagai ancaman dalam bidang keamanan siber dan telah memerintahkan penghentian sementara semua operasi siber ofensif terhadap Moskow. Keputusan ini diambil saat negosiasi antara AS dan Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina sedang berlangsung. Menteri Pertahanan Pete Hegseth meminta Komando Siber AS untuk menghentikan semua perencanaan serangan digital terhadap Rusia. Meskipun keputusan ini tidak berlaku untuk Badan Keamanan Nasional, ini merupakan perubahan kebijakan besar, terutama mengingat Rusia telah lama dianggap sebagai ancaman utama dalam keamanan siber oleh AS.

Beberapa pejabat yang berbicara secara anonim menyatakan bahwa penghentian tindakan ofensif ini hanya akan berlaku selama negosiasi mengenai Ukraina berlangsung. Namun, ada kekhawatiran bahwa Rusia bisa memanfaatkan situasi ini. Sebelumnya, pejabat AS juga mengabaikan Rusia dalam daftar negara yang dianggap sebagai ancaman, lebih fokus pada China dan Iran. Perubahan sikap ini menunjukkan bahwa pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Trump mungkin lebih bersikap lunak terhadap Rusia, meskipun banyak negara sekutu AS di Eropa masih menganggap Rusia sebagai ancaman serius.

--------------------

Analisis Kami: Penghentian sementara operasi siber ofensif terhadap Rusia merupakan keputusan yang sangat berisiko karena membuka peluang bagi Moskow untuk memperkuat posisi siber mereka tanpa gangguan. Sikap ini lebih mencerminkan pertimbangan politik jangka pendek daripada strategi keamanan siber jangka panjang yang seharusnya menjadi prioritas utama AS.

--------------------

Analisis Ahli:

Mikko Hypponen (Ahli Keamanan Siber): Menghentikan operasi ofensif siber dapat memberikan ruang bagi aktor jahat untuk meningkatkankan aktivitas mereka tanpa hambatan, yang berisiko bagi infrastruktur penting.

Bruce Schneier (Kryptografer dan Pakar Keamanan): Pendekatan ini bisa menjadi taktik diplomasi yang berisiko karena menunda konfrontasi dapat membuat ancaman semakin sulit dikendalikan.

--------------------

What's Next: Jika negosiasi damai tidak berbuah hasil, kemungkinan kebijakan ini akan dikaji ulang dan operasi siber ofensif terhadap Rusia bisa kembali escalasi untuk melindungi kepentingan keamanan nasional AS.

Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/military/us-russia-cybersecurity-threat