Courtesy of YahooFinance
Tiongkok Berjuang Jaga Pertumbuhan 5% di Tengah Perang Dagang AS
06 Mar 2025, 09.06 WIB
87 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Tiongkok berkomitmen untuk mencapai target pertumbuhan meskipun ada tantangan dari tarif AS.
- Stimulus fiskal mungkin diperlukan untuk mengatasi dampak negatif dari perang perdagangan.
- Pasar properti sangat penting untuk mendukung permintaan domestik dan stabilitas ekonomi.
Presiden Xi Jinping menunjukkan tekad China untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sekitar 5% pada tahun 2025, meskipun ada perang dagang dengan Amerika Serikat. Jika Donald Trump menaikkan tarif lebih tinggi, para analis mengatakan China mungkin perlu memberikan stimulus besar untuk mencapai target tersebut. Namun, memberikan stimulus besar bisa meningkatkan utang, yang menjadi perhatian bagi pemerintah China. Mereka juga mempertimbangkan untuk melakukan negosiasi dengan AS agar bisa membeli lebih banyak barang dari Amerika atau membuka pabrik di AS.
Para ekonom memperkirakan bahwa jika tarif naik hingga 60%, pertumbuhan China bisa terpengaruh negatif. Untuk mengatasi hal ini, China mungkin perlu mengambil langkah-langkah seperti mendukung pasar properti dan menurunkan suku bunga. Meskipun saat ini Xi Jinping merespons dengan langkah-langkah moderat, ada kemungkinan ketegangan akan meningkat jika tarif yang dikenakan AS mengancam pertumbuhan ekonomi China.
--------------------
Analisis Kami: Pemerintah Tiongkok sedang berjalan di atas tali yang sangat tipis antara mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan menghindari lonjakan utang yang berbahaya. Respons mereka terhadap eskalasi perang dagang ini akan menjadi titik kunci bagi stabilitas ekonomi regional dan global dalam beberapa tahun ke depan.
--------------------
Analisis Ahli:
Larry Hu: Kenaikan tarif AS sebesar 60% dapat memangkas sekitar 2% dari pertumbuhan ekonomi Tiongkok, tapi stimulus fiskal dan moneter bisa membantu menahan dampaknya.
Christopher Beddor: Keputusan politik akan menjadi kunci, apakah China bersedia menaikkan utang secara signifikan demi pertumbuhan atau tidak.
Carlos Casanova: Stimulus yang diperlukan untuk mengimbangi dampak perang dagang bisa mencapai puluhan triliun yuan, terutama untuk mendukung sektor properti dan mengelola utang lokal yang tersembunyi.
--------------------
What's Next: Jika tarif AS terus meningkat, Tiongkok kemungkinan akan mengeluarkan stimulus fiskal dan moneter besar-besaran untuk menjaga target pertumbuhan, sambil menyiapkan kebijakan darurat untuk stabilisasi pasar properti dan nilai tukar yuan.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/xi-growth-goal-big-stimulus-111553502.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/xi-growth-goal-big-stimulus-111553502.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa target pertumbuhan ekonomi Tiongkok untuk tahun 2025?A
Target pertumbuhan ekonomi Tiongkok untuk tahun 2025 adalah sekitar 5%.Q
Siapa yang meningkatkan tarif barang Tiongkok menjadi 20%?A
Donald Trump yang meningkatkan tarif barang Tiongkok menjadi 20%.Q
Apa yang mungkin dilakukan Tiongkok untuk menghindari stimulus besar?A
Tiongkok mungkin dapat mencapai kesepakatan dengan Trump untuk membeli lebih banyak barang AS.Q
Mengapa pasar properti menjadi fokus utama bagi pemimpin Tiongkok?A
Pasar properti menjadi fokus utama karena penurunan harga properti dapat mengurangi keinginan konsumen untuk berbelanja.Q
Apa dampak yang mungkin terjadi jika tarif mencapai 60%?A
Jika tarif mencapai 60%, dapat mengurangi pertumbuhan Tiongkok hingga dua persen.