Courtesy of SCMP

Peg dolar Hong Kong dianggap sebagai keuntungan di tengah pertumbuhan stablecoin.

09 Mar 2025, 08.00 WIB

67 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Stablecoin semakin menjadi jembatan antara Web3 dan keuangan tradisional.
Hong Kong memiliki keunggulan dengan mata uang yang dipatok terhadap dolar AS, tetapi masih menghadapi tantangan dalam menarik bisnis blockchain.
Permintaan global untuk dolar AS terus meningkat, menciptakan peluang bagi stablecoin yang dipatok dengan dolar.

Transaksi stablecoin kini menyumbang sepertiga dari semua transaksi cryptocurrency, dan ini memudahkan orang untuk bertransaksi dengan aset yang didukung oleh dolar AS. Hong Kong, yang mata uangnya dipatok pada dolar AS, memiliki keuntungan unik dalam hal ini, karena sebagian besar aktivitas perdagangan stablecoin menggunakan mata uang yang juga didukung oleh dolar AS, seperti Tether (USDT) dan USD Coin (USDC). David Katz dari Circle mengatakan bahwa Hong Kong adalah pusat keuangan global yang menarik karena infrastruktur perbankannya yang kuat dan regulasi yang mendukung konversi mata uang.

Namun, meskipun memiliki banyak keunggulan, Hong Kong masih menghadapi tantangan dalam menarik perusahaan blockchain besar. Chris Maurice, CEO dari bursa stablecoin Yellow Card, menyatakan bahwa permintaan akan dolar AS sangat tinggi di seluruh dunia, termasuk di China. Dia juga menyebutkan bahwa saat ini ada sekitar 200 miliar dolar dalam bentuk stablecoin yang didukung oleh dolar AS, menunjukkan betapa pentingnya mata uang ini dalam keuangan global.

Sumber: https://www.scmp.com/tech/blockchain/article/3301577/stablecoins-grow-hong-kongs-us-dollar-peg-seen-advantage-despite-web3-challenges?module=top_story&pgtype=section