Courtesy of YahooFinance
Penurunan Saham Negara Berkembang Tertekan Deflasi China dan Tarif Trump
10 Mar 2025, 17.50 WIB
49 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Deflasi di China dapat memiliki dampak luas pada ekonomi global dan pasar saham.
- Tarif Trump berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi AS dan meningkatkan ketidakpastian di pasar.
- Obligasi pasar berkembang menunjukkan tanda-tanda ketahanan meskipun ada ketegangan politik dan ekonomi.
Saham pasar negara berkembang mengalami penurunan untuk hari kedua berturut-turut, sementara mata uang berhenti naik setelah empat hari. Kekhawatiran muncul bahwa deflasi di China mulai mempengaruhi ekonomi konsumen, dan tarif yang diterapkan oleh Donald Trump dapat mengancam pertumbuhan ekonomi AS. Indeks saham MSCI untuk negara berkembang turun 1,2%, terutama dipengaruhi oleh saham-saham yang terdaftar di Hong Kong. Inflasi konsumen di China juga mengalami penurunan untuk pertama kalinya sejak 2021, yang menunjukkan masalah deflasi yang lebih serius.
Sentimen negatif ini juga terlihat di pasar mata uang, di mana yuan China dan beberapa mata uang lainnya melemah. Para investor khawatir bahwa tarif Trump dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi, dan ada tanda-tanda bahwa ekonomi AS mungkin mengalami resesi. Di sisi lain, obligasi negara dari Polandia, Rumania, dan Malaysia menunjukkan kinerja yang baik di pasar negara berkembang, sementara obligasi dengan peringkat investasi lebih baik dari utang berisiko tinggi untuk pertama kalinya dalam lima tahun terakhir.
--------------------
Analisis Kami: Deflasi yang berkepanjangan di China bukan hanya fenomena musiman tetapi sinyal pergeseran struktural ekonomi yang mengkhawatirkan, yang akan memperlambat permintaan global. Ditambah lagi, kebijakan tarif AS yang agresif semakin memperumit situasi, membahayakan prospek pertumbuhan yang sejatinya sudah rapuh di pasar negara berkembang.
--------------------
Analisis Ahli:
Susannah Streeter: Ketidakpastian dari tarif Trump dan deflasi China memberikan tekanan negatif pada sentimen pasar karena risiko resesi di AS semakin nyata.
Dan Wang: Deflasi di China cenderung permanen akibat kelebihan kapasitas dan kebijakan moneter yang konservatif, ini akan memperlambat pemulihan ekonomi dalam jangka panjang.
Isabelle Mateos y Lago: Potensi resesi di AS muncul dari kombinasi tarif yang memicu inflasi dan pengurangan pengeluaran federal yang tidak diimbangi oleh sektor swasta.
--------------------
What's Next: Jika deflasi di China dan ketegangan tarif AS terus berlanjut, pasar saham dan mata uang negara berkembang kemungkinan akan terus mengalami tekanan dan volatilitas meningkat sepanjang tahun ini.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/emerging-currencies-dip-stocks-investors-061802579.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/emerging-currencies-dip-stocks-investors-061802579.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan penurunan saham pasar berkembang?A
Penurunan saham pasar berkembang disebabkan oleh kekhawatiran tentang deflasi di China dan tarif Trump yang mengancam pertumbuhan AS.Q
Mengapa deflasi di China menjadi perhatian bagi investor?A
Deflasi di China menjadi perhatian karena dapat memperpanjang tekanan deflasi dan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global.Q
Apa dampak tarif Trump terhadap ekonomi AS?A
Tarif Trump dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi AS dengan meningkatkan kompleksitas perdagangan dan menurunkan kepercayaan konsumen.Q
Bagaimana reaksi pasar terhadap inflasi konsumen yang negatif di China?A
Pasar bereaksi negatif terhadap inflasi konsumen yang negatif di China, dengan saham-saham terkait teknologi dan konsumer mengalami penurunan.Q
Apa yang terjadi dengan obligasi pasar berkembang saat ini?A
Obligasi pasar berkembang menunjukkan kinerja yang baik, dengan obligasi investasi-grade mengungguli utang junk untuk pertama kalinya dalam lima tahun.