Courtesy of YahooFinance
Trump dan Biden Sepakat Pecah Google, Tapi AI Google Bebas Dijaga Ketat
11 Mar 2025, 15.00 WIB
69 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- DOJ mengusulkan divestasi Chrome tetapi tidak lagi meminta penjualan investasi AI Google.
- Persaingan global dalam teknologi, terutama AI, mempengaruhi keputusan kebijakan antitrust.
- Keputusan akhir mengenai Google akan ditentukan oleh hakim dan kemungkinan akan ada banding.
Presiden Trump dan mantan presiden Joe Biden kini sepakat bahwa Google harus dipecah. Namun, ada perbedaan penting dalam pendekatan mereka. Departemen Kehakiman Trump ingin Google tetap mempertahankan investasi di kecerdasan buatan (AI), termasuk sahamnya di perusahaan Anthropic, yang merupakan pesaing OpenAI. Ini dianggap penting karena pemerintah khawatir bahwa memaksa Google menjual investasi AI-nya bisa menghambat kemajuan teknologi AS dalam persaingan global dengan China.
Meskipun Trump tidak meminta Google untuk menjual investasi AI-nya, mereka tetap meminta Google untuk menjual browser Chrome-nya agar ada pesaing baru di pasar pencarian internet. Selain itu, mereka juga ingin melarang Google dari kontrak yang menjadikannya mesin pencari default di banyak perangkat, yang bisa merugikan perusahaan seperti Apple. Keputusan akhir mengenai kasus ini akan ditentukan oleh hakim federal, dan Google diperkirakan akan mengajukan banding apapun keputusan yang diambil.
--------------------
Analisis Kami: Langkah pemerintah yang mengizinkan Google mempertahankan investasinya di AI adalah strategi cerdas untuk tidak melemahkan kekuatan inovasi Amerika melawan China, meskipun secara regulasi ini bisa melemahkan upaya anti-monopoli. Namun, pengawasan ketat tetap harus diberlakukan agar Google tidak menyalahgunakan kekuasaannya dalam pasar dengan dominasi tak terbatas.
--------------------
Analisis Ahli:
Mark McCareins: Back off pada paksaan jual investasi AI itu penting dan wajar mengingat kekhawatiran Amerika terhadap perlombaan AI global dengan China.
David Olson: Kekhawatiran bahwa memaksa Google keluar dari investasi AI akan menghambat kemajuan AI dalam persaingan global sangat relevan.
Adam Kovacevich: Menghancurkan Google saat ini bisa merugikan persaingan AS dalam lomba AI melawan China karena Google adalah salah satu pelari utama Amerika.
--------------------
Baca juga: Perplexity AI Tawarkan Rp 559.13 triliun ($34 Miliar) Beli Chrome, Tantang Dominasi Google Internet
What's Next: Proses hukum untuk memutuskan pemecahan Google kemungkinan besar akan berjalan panjang dengan banding dari kedua belah pihak, serta kemungkinan munculnya pengawasan ketat pemerintah terhadap investasi AI Google untuk menjaga persaingan pasar dan keamanan nasional.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/trumps-doj-wants-a-google-breakup-but-is-willing-to-leave-ai-alone-080016759.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/trumps-doj-wants-a-google-breakup-but-is-willing-to-leave-ai-alone-080016759.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diusulkan oleh DOJ terkait Google?A
DOJ mengusulkan agar Google harus menjual browser Chrome dan mempertimbangkan divestasi sistem operasi Android.Q
Mengapa DOJ tidak lagi meminta divestasi investasi AI Google?A
DOJ khawatir bahwa memaksa Google untuk menjual investasi AI-nya dapat menghambat kemajuan AI di AS dalam persaingan global.Q
Siapa yang akan memutuskan nasib Google dalam kasus ini?A
Nasib Google akan diputuskan oleh hakim federal Amit Mehta.Q
Apa dampak dari keputusan DOJ terhadap kontrak default pencarian Google?A
Keputusan DOJ dapat mengancam pendapatan Apple yang signifikan dari kontrak default pencarian Google.Q
Apa yang menjadi perhatian utama dalam persaingan AI antara AS dan China?A
Persaingan AI antara AS dan China menjadi perhatian utama, dan Google dianggap sebagai aset penting dalam perlombaan ini.