Chip baru tanpa silikon dari China mengalahkan Intel dengan kecepatan 40% lebih tinggi dan konsumsi energi 10% lebih rendah.
Courtesy of InterestingEngineering

Chip baru tanpa silikon dari China mengalahkan Intel dengan kecepatan 40% lebih tinggi dan konsumsi energi 10% lebih rendah.

11 Mar 2025, 19.34 WIB
110 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Transistor berbasis bismut dari Peking University menawarkan kecepatan dan efisiensi energi yang lebih baik dibandingkan chip silikon.
  • Inovasi ini dapat mengubah lanskap teknologi semikonduktor dan memberikan alternatif bagi Tiongkok dalam menghadapi sanksi.
  • Pengembangan GAAFET menunjukkan potensi besar untuk teknologi chip generasi berikutnya.
Tim peneliti dari Universitas Peking (PKU) mengklaim telah membuat terobosan dalam teknologi chip dengan mengembangkan transistor 2D yang 40% lebih cepat dan mengonsumsi 10% lebih sedikit energi dibandingkan chip silikon 3-nanometer terbaru dari Intel dan TSMC. Transistor baru ini menggunakan bahan berbasis bismut dan dirancang dengan struktur gate-all-around field-effect transistor (GAAFET), yang mengatasi batasan yang dihadapi oleh transistor berbasis silikon. Peneliti percaya bahwa inovasi ini dapat membantu China mengatasi tantangan dalam pembuatan chip berbasis silikon.
Transistor baru ini memiliki keunggulan dalam efisiensi dan kecepatan, serta mampu beroperasi dengan lebih sedikit energi. Tim PKU telah berhasil membuat unit logika kecil menggunakan transistor ini dan menunjukkan kinerja yang baik pada tegangan rendah. Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Nature Materials dan dianggap sebagai langkah penting menuju teknologi chip generasi berikutnya.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diklaim oleh tim peneliti di Peking University mengenai transistor baru mereka?
A
Tim peneliti di Peking University mengklaim bahwa transistor baru mereka 40% lebih cepat dan mengkonsumsi 10% lebih sedikit energi dibandingkan chip silikon 3-nanometer terbaru.
Q
Apa keuntungan dari transistor berbasis bismut dibandingkan dengan chip silikon?
A
Transistor berbasis bismut menawarkan kecepatan yang lebih tinggi dan efisiensi energi yang lebih baik, serta mengatasi batasan yang dihadapi oleh chip silikon dalam hal miniaturisasi dan efisiensi daya.
Q
Siapa yang memimpin tim penelitian di Peking University?
A
Tim penelitian dipimpin oleh profesor Peng Hailin.
Q
Apa yang dimaksud dengan GAAFET dalam konteks penelitian ini?
A
GAAFET adalah singkatan dari gate-all-around field-effect transistor, yang merupakan desain baru yang menggantikan struktur FinFET yang telah menjadi standar industri.
Q
Mengapa penelitian ini penting bagi Tiongkok dalam konteks sanksi yang diterima?
A
Penelitian ini penting bagi Tiongkok karena sanksi yang diterima telah membatasi akses mereka ke teknologi chip silikon paling canggih, mendorong mereka untuk mencari solusi alternatif.

Artikel Serupa

Transistor Tanpa Silikon dengan Desain Gate Mengelilingi Kanal Buka Masa Depan Elektronik MiniaturInterestingEngineering
Sains
10 hari lalu
45 dibaca

Transistor Tanpa Silikon dengan Desain Gate Mengelilingi Kanal Buka Masa Depan Elektronik Miniatur

Material Kuantum Baru dari Rice University untuk Elektronik Hemat EnergiInterestingEngineering
Sains
18 hari lalu
83 dibaca

Material Kuantum Baru dari Rice University untuk Elektronik Hemat Energi

Terobosan Transistor Berbasis Cahaya dengan Kecepatan Petahertz dari GrapheneInterestingEngineering
Sains
28 hari lalu
70 dibaca

Terobosan Transistor Berbasis Cahaya dengan Kecepatan Petahertz dari Graphene

Molekul Organik Baru: Masa Depan Chip Komputer yang Lebih Kecil dan EfisienInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
115 dibaca

Molekul Organik Baru: Masa Depan Chip Komputer yang Lebih Kecil dan Efisien

Chip RISC-V 1-nanometer pertama di dunia dibuat di China dengan bahan 2D.SCMP
Sains
2 bulan lalu
28 dibaca

Chip RISC-V 1-nanometer pertama di dunia dibuat di China dengan bahan 2D.

Apakah lembaran logam 2D ultra-tipis China akan memimpin jalan menuju elektronik generasi berikutnya?SCMP
Sains
3 bulan lalu
64 dibaca

Apakah lembaran logam 2D ultra-tipis China akan memimpin jalan menuju elektronik generasi berikutnya?