Courtesy of YahooFinance
Harga Minyak Naik Tipis Didukung Dolar Lemah tapi Terdampak Tarif Dagang AS
12 Mar 2025, 08.38 WIB
52 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Harga minyak dipengaruhi oleh fluktuasi nilai dolar dan kebijakan tarif.
- Produksi minyak AS diperkirakan akan mencapai rekor baru tahun ini.
- Investor sangat memperhatikan data inflasi dan keputusan OPEC+ untuk menentukan arah pasar.
Harga minyak sedikit naik pada Rabu pagi, didorong oleh melemahnya nilai dolar. Minyak Brent naik 27 sen menjadi Rp 114.84 juta ($69,83) per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 29 sen menjadi Rp 109.43 juta ($66,54) per barel. Meskipun ada kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi di AS dan dampak tarif terhadap pertumbuhan ekonomi global, permintaan minyak dalam jangka pendek tetap kuat.
Namun, pasar saham AS mengalami penurunan, yang mempengaruhi pasar minyak. Kebijakan perlindungan yang diterapkan oleh Trump, termasuk tarif pada negara pemasok minyak utama seperti Kanada dan Meksiko, telah mengguncang pasar global. Selain itu, produksi minyak mentah AS diperkirakan akan mencapai rekor baru tahun ini. Investor juga menunggu data inflasi AS dan informasi lebih lanjut tentang persediaan minyak untuk petunjuk perdagangan selanjutnya.
--------------------
Analisis Kami: Pasar minyak saat ini menunjukkan kerentanan yang cukup besar terhadap faktor eksternal seperti kebijakan tarif dan nilai tukar dolar, sehingga meskipun permintaan jangka pendek tetap kuat, risiko penurunan sangat nyata jika ketegangan perdagangan terus meningkat. Investor harus mengantisipasi volatilitas dan kemungkinan koreksi harga seiring perkembangan data ekonomi AS dan keputusan OPEC+.
--------------------
Analisis Ahli:
Daniel Hynes: Permintaan minyak jangka pendek tetap kuat meskipun ada tekanan ekonomi, yang menunjukkan pasar bertahan cukup baik dalam kondisi saat ini.
--------------------
What's Next: Harga minyak kemungkinan akan tetap fluktuatif dengan tekanan dari ketidakpastian ekonomi global dan kebijakan produksi OPEC+, sambil menunggu data inflasi AS yang dapat mempengaruhi keputusan suku bunga.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/oil-prices-rise-weak-dollar-013810250.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/oil-prices-rise-weak-dollar-013810250.html