Courtesy of Reuters

India Evakuasi Korban Scam Siber dari Pusat Penipuan di Myanmar dan Thailand

11 Mar 2025, 17.08 WIB

74 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Pemerintah India aktif memulangkan warganya yang terjebak dalam penipuan pekerjaan di luar negeri.
Kerjasama internasional diperlukan untuk memberantas jaringan penipuan yang melibatkan perdagangan manusia.
Warga disarankan untuk berhati-hati dan memverifikasi tawaran pekerjaan sebelum menerima.

Sekitar 300 warga negara India telah dipulangkan dari negara-negara Asia Tenggara, termasuk Myanmar, setelah mereka tertipu dengan tawaran pekerjaan palsu. Mereka dipaksa bekerja di pusat penipuan yang terlibat dalam kegiatan cybercrime. Pemerintah India bekerja sama dengan kedutaan dan otoritas lokal untuk mengamankan pemulangan mereka menggunakan pesawat Angkatan Udara India dari Thailand.

Tahun ini, banyak orang telah dibebaskan dari pusat penipuan di sepanjang perbatasan Thailand-Myanmar, dan Thailand juga telah menangkap 100 orang sebagai bagian dari upaya untuk memberantas jaringan kriminal ini. India mengingatkan warganya untuk selalu memeriksa kredibilitas perusahaan asing dan agen perekrutan sebelum menerima tawaran pekerjaan agar tidak menjadi korban penipuan.

Referensi:
[1] https://www.reuters.com/world/india/india-brings-home-nearly-300-citizens-rescued-southeast-asian-scam-centres-2025-03-11/

Analisis Kami

"Kasus ini menunjukkan betapa rapuhnya mekanisme perlindungan pekerja migran di Asia Tenggara, terutama untuk pekerjaan di sektor digital yang menjanjikan keuntungan besar namun rawan penipuan. Perlunya edukasi yang lebih baik dan regulasi yang ketat agar tidak ada lagi warga negara yang mudah tergiur dan menjadi korban jaringan kriminal lintas negara."

Analisis Ahli

Dr. Anita Suryani (Ahli Perlindungan HAM ASEAN)

"Kasus pemindahan ilegal korban cyber scam ini menunjukkan celah besar dalam perlindungan pekerja migran dan perlunya koordinasi regional yang lebih efektif dalam menindak kriminal lintas batas."

Prediksi Kami

Upaya kolaboratif antar negara di kawasan ASEAN dan Asia akan meningkat untuk mengawasi dan membongkar jaringan penipuan siber serta perdagangan manusia, dengan kemungkinan penegakan hukum yang lebih ketat dan peningkatan perlindungan terhadap korban.