Courtesy of YahooFinance
Kenapa Harga Emas Terus Naik? Bank dan Investor Tetap Optimis Hingga Rp 57.56 ribu ($3.500)
17 Mar 2025, 19.53 WIB
70 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Emas dianggap sebagai aset aman di tengah ketidakpastian ekonomi global.
- Pembelian oleh bank sentral dan investor individu dapat mendorong harga emas lebih tinggi.
- ETF menjadi faktor penting dalam permintaan emas, menunjukkan perubahan sentimen investor.
Bank of America, Citigroup, dan Macquarie Group sangat optimis terhadap harga emas yang telah mencapai rekor lebih dari Rp 49.34 juta ($3,000) per ounce. Kenaikan harga ini dipicu oleh kekhawatiran tentang ekonomi global, pembelian besar-besaran oleh bank sentral, dan minat dari investor di China. Banyak analis percaya bahwa harga emas masih bisa naik lebih tinggi, dengan beberapa memperkirakan bisa mencapai Rp 57.56 juta ($3,500) per ounce.
Meskipun emas biasanya menguntungkan saat ekonomi melemah, ada risiko bahwa harga bisa turun jika pasar saham mengalami penjualan besar-besaran. Namun, banyak bank sentral, termasuk di China, terus membeli emas, yang mendukung permintaan. Goldman Sachs bahkan memperkirakan bahwa pembelian emas oleh bank sentral akan tetap tinggi, yang dapat mendorong harga emas lebih jauh lagi.
--------------------
Analisis Kami: Kenaikan harga emas saat ini mencerminkan ketidakpastian ekonomi yang belum jelas signifikannya hilang dalam waktu dekat, sehingga emas tetap menjadi pilihan utama sebagai aset safe haven. Namun, potensi koreksi jangka pendek tetap ada mengingat volatilitas pasar saham yang dapat memicu penjualan paksa aset emas.
--------------------
Analisis Ahli:
Marcus Garvey: Rally emas belum menunjukkan gejala overextended dan masih ada peluang kenaikan signifikan berkat kondisi ekonomi yang tidak stabil.
Max Layton: Permintaan emas di kalangan rumah tangga AS mulai meningkat, yang bisa menjadi pendorong utama kenaikan harga emas berikutnya.
Bart Melek: Emas bisa terkena dampak negatif secara sementara saat pasar saham mengalami selloff besar, meski dalam jangka panjang emas tetap menguntungkan.
Michael Widmer: Kebijakan pemerintah China untuk mendorong investasi dalam logam mulia dapat menambah permintaan emas global hingga 6,5%.
Goldman Sachs: Belum genap sampai 2024, pembelian emas oleh bank sentral dan ketidakpastian kebijakan AS mendukung kenaikan harga emas lebih lanjut.
--------------------
Baca juga: Harga Emas Tembus Rp 49.34 juta ($3.000 K) arena Ketidakpastian Ekonomi dan Politik Global
What's Next: Harga emas kemungkinan akan terus naik hingga mencapai kisaran $3.500 per ounce karena permintaan kuat dari bank sentral, meningkatnya pembelian oleh rumah tangga AS melalui ETF, serta ketidakpastian politik dan ekonomi global yang berkelanjutan.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/banks-saw-3-000-gold-125347965.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/banks-saw-3-000-gold-125347965.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan harga emas melonjak di atas $3,000 per ounce?A
Harga emas melonjak di atas $3,000 per ounce karena meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan pembelian besar oleh bank sentral serta investor di China.Q
Mengapa bank sentral terus membeli emas meskipun harganya meningkat?A
Bank sentral terus membeli emas sebagai langkah untuk diversifikasi dan melindungi nilai aset mereka di tengah ketidakpastian ekonomi.Q
Apa peran ETF dalam permintaan emas saat ini?A
ETF berperan penting dalam permintaan emas saat ini, dengan investor mulai membeli kembali emas setelah beberapa tahun penjualan.Q
Bagaimana kondisi ekonomi global mempengaruhi investasi emas?A
Kondisi ekonomi global yang tidak stabil mendorong investor untuk mencari aset aman seperti emas sebagai perlindungan terhadap inflasi dan risiko pasar.Q
Apa proyeksi harga emas menurut analis dari Macquarie dan Goldman Sachs?A
Analis dari Macquarie memproyeksikan harga emas bisa mencapai $3,500, sementara Goldman Sachs juga melihat potensi kenaikan lebih lanjut hingga $3,100.