Sri Mulyani Tegaskan Pengelolaan BUMN, IHSG Ambruk dan Tertekan Pasar
Courtesy of CNBCIndonesia

Sri Mulyani Tegaskan Pengelolaan BUMN, IHSG Ambruk dan Tertekan Pasar

18 Mar 2025, 17.29 WIB
273 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • IHSG mengalami penurunan signifikan yang memicu trading halt.
  • Sri Mulyani menegaskan komitmennya untuk mengelola keuangan negara dan BUMN dengan baik.
  • Kekhawatiran investor terkait Danantara menunjukkan pentingnya transparansi dalam pengelolaan investasi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan tentang penurunan tajam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di bursa saham Indonesia, yang turun hingga 7% dan memicu trading halt. Dia menyebutkan bahwa penurunan ini dipengaruhi oleh faktor global dan nasional, serta menegaskan bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dikelola dengan baik untuk menjaga kepercayaan masyarakat. Sri Mulyani juga mengungkapkan kekhawatiran investor terkait pembentukan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, yang belum memiliki aturan jelas.
Selain itu, Sri Mulyani menegaskan bahwa isu mengenai pengunduran dirinya tidak benar dan dia akan tetap mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bersama tim Kementerian Keuangan. Dia berkomitmen untuk menjaga keuangan negara demi tujuan pembangunan dan kepercayaan masyarakat. Pada akhir perdagangan, IHSG ditutup turun 3,84% ke level 6.223,39, meskipun penurunannya sedikit berkurang dibandingkan sesi sebelumnya.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/market/20250318172532-17-619715/penjelasan-analisa-sri-mulyani-soal-ihsg-anjlok-7

Analisis Ahli

Economist Debora Wang
"Ketidakpastian regulasi dan pengelolaan investasi negara bisa menyebabkan gejolak pasar yang berlarut jika tidak mendapatkan penanganan tepat waktu dan komunikasi yang jelas."
Financial Analyst Budi Santoso
"Menjaga integritas BUMN dan transparansi manajemen adalah langkah penting untuk meredam kekhawatiran investor dan meningkatkan stabilitas pasar saham di Indonesia."

Analisis Kami

"Penurunan tajam IHSG mencerminkan sentimen pasar yang sangat sensitif terhadap ketidakpastian kebijakan terutama terkait BUMN dan lembaga investasi baru. Keterbukaan dan transparansi dari pemerintah, khususnya Kemenkeu, menjadi kunci untuk mengembalikan kepercayaan investor dan menstabilkan pasar ke depan."

Prediksi Kami

Jika kekhawatiran terhadap BPI Danatara tidak segera diatasi dengan aturan yang jelas, volatilitas pasar saham Indonesia dapat terus berlanjut dan investor akan tetap waspada terhadap saham-saham BUMN.