Courtesy of TheJakartaPost

Indeks IDX Naik Tipis Dipicu Penundaan Tarif AS, Sektor Transportasi Melesat

14 Feb 2025, 17.25 WIB

171 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Indeks IDX Composite mengalami penurunan mingguan meskipun ada kenaikan pada hari terakhir perdagangan.
Sektor transportasi dan properti menunjukkan kinerja yang baik di pasar saham.
Keputusan Donald Trump untuk menunda tarif perdagangan mempengaruhi sentimen investor di pasar.

Indeks IDX Composite berhasil ditutup positif pada hari terakhir minggu ini, naik 0,38 persen atau 24,89 poin, menjadi 6.638,45. Meskipun ada kenaikan kecil, indeks ini mencatat penurunan 1,54 persen selama seminggu. Volume perdagangan mencapai 14,56 miliar saham dengan nilai transaksi total Rp 14,51 triliun (sekitar US$ 920 juta). Dari 790 saham yang diperdagangkan, 304 saham naik, 242 saham turun, dan 244 saham tidak berubah. Sektor transportasi memimpin kenaikan dengan 1,71 persen, diikuti oleh sektor properti dan real estate yang naik 1,19 persen.

Kenaikan indeks ini dipengaruhi oleh reaksi investor terhadap keputusan Presiden AS Donald Trump yang menunda tindakan balasan tarif. Trump mengeluarkan rencana untuk mengenakan tarif timbal balik pada mitra dagang AS, dan proses ini diperkirakan akan memakan waktu beberapa minggu atau bulan. Selain itu, Trump juga memperingatkan bahwa negara-negara tidak boleh mengalihkan barang melalui negara ketiga untuk menghindari tarif, dan tarif tambahan, termasuk untuk impor mobil, mungkin akan diperkenalkan segera.

Referensi:
[1] https://www.thejakartapost.com/business/2025/02/14/idx-composite-rises-after-us-tariff-delay.html

Analisis Kami

"Pasar saham Indonesia menunjukkan reaksi positif yang hati-hati terhadap keputusan penundaan tarif oleh AS, tetapi risiko jangka panjang masih tinggi karena kebijakan tarif yang lebih ketat bisa saja diterapkan kapan saja. Investor sebaiknya memantau perkembangan kebijakan tersebut secara cermat agar dapat mengambil keputusan yang lebih terinformasi dan memitigasi risiko pasar."

Analisis Ahli

Howard Lutnick

"Menekankan perlunya studi mendalam hingga April untuk memastikan kebijakan tarif yang adil dan tepat sasaran tanpa menciptakan dampak negatif berlebihan pada perdagangan internasional."

Prediksi Kami

Kebijakan tarif baru yang masih dalam tahap perencanaan diperkirakan akan menciptakan ketidakpastian di pasar global dan berdampak pada volatilitas pasar saham Indonesia dalam beberapa bulan mendatang.