Courtesy of CNBCIndonesia
IHSG Menguat Didukung Kebijakan Suku Bunga dan Stimulus Buyback Saham 2025
20 Mar 2025, 09.09 WIB
182 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- IHSG menunjukkan tren positif dengan kenaikan signifikan pada pembukaan perdagangan.
- Keputusan suku bunga oleh Bank Indonesia dan The Fed menjadi faktor penting yang mempengaruhi pasar keuangan.
- Kebijakan OJK untuk memperbolehkan buyback saham diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor.
Pada hari Kamis, 20 Maret 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia mengalami lonjakan sebesar 1,25% pada pembukaan perdagangan, mencapai 6.390,77. Sebanyak 238 saham naik, sementara 76 saham turun. Seluruh sektor saham berada di zona hijau, dengan sektor barang baku mengalami kenaikan tertinggi. Saham-saham dari konglomerat dan perbankan, seperti DCI Indonesia dan BBCA, juga menunjukkan penguatan. Pasar dipengaruhi oleh keputusan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75% untuk menjaga inflasi dan stabilitas ekonomi.
Selain itu, The Fed di Amerika Serikat juga menahan suku bunga di level 4,25-4,50%, yang menunjukkan ketidakpastian ekonomi global. Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan kebijakan yang memungkinkan perusahaan untuk melakukan buyback saham tanpa perlu rapat umum pemegang saham (RUPS), yang diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor. Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan sinyal positif tentang fundamental perusahaan dan mendorong pergerakan harga saham di pasar.
--------------------
Analisis Kami: Stabilitas suku bunga BI yang dipertahankan menunjukkan kesiapan otoritas dalam menjaga inflasi dan nilai tukar rupiah meski pasar global penuh ketidakpastian. Namun, tantangan utama di pasar saham tetap ada karena suku bunga tinggi memperberat akses permodalan bagi perusahaan, sehingga investor harus tetap waspada pada volatilitas jangka pendek.
--------------------
Analisis Ahli:
Perry Warjiyo: Keputusan mempertahankan BI Rate bertujuan untuk menjaga inflasi dan stabilitas ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi.
Jerome Powell: The Fed akan menjaga kebijakan moneter yang ketat lebih lama jika inflasi tidak turun secara berkelanjutan ke target 2%, sambil siap melonggarkan jika kondisi pasar tenaga kerja melemah.
Inarno Djajadi: Relaksasi buyback tanpa RUPS menjadi sinyal positif kepada pasar bahwa perusahaan memiliki fundamental yang kuat dan dapat meningkatkan kepercayaan investor.
--------------------
What's Next: Pasar saham Indonesia kemungkinan akan terus mengalami volatilitas namun didukung oleh kebijakan suku bunga yang stabil dan insentif buyback saham, sehingga dapat memacu kepercayaan investor dan memitigasi tekanan selama periode ketidakpastian global.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/market/20250320085923-17-620189/breaking-ihsg-dibuka-lompat-1-lebih-diangkat-saham-konglo
[1] https://www.cnbcindonesia.com/market/20250320085923-17-620189/breaking-ihsg-dibuka-lompat-1-lebih-diangkat-saham-konglo
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada IHSG pada pembukaan perdagangan 20 Maret 2025?A
IHSG melonjak 1,25% ke 6.390,77 pada pembukaan perdagangan.Q
Apa keputusan yang diambil oleh Bank Indonesia terkait suku bunga?A
Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75%.Q
Bagaimana dampak keputusan The Fed terhadap ekonomi global?A
Keputusan The Fed untuk menahan suku bunga dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi global dan pasar keuangan.Q
Apa kebijakan OJK terkait buyback saham?A
OJK mengizinkan emiten untuk melakukan buyback tanpa harus menggelar RUPS terlebih dahulu.Q
Apa yang diharapkan dari kebijakan suku bunga di Indonesia?A
Diharapkan kebijakan suku bunga dapat menjaga stabilitas inflasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi.