Fenomena Downtrading Rokok: Dampak Kebijakan Cukai dan Respons Pemerintah 2025
Courtesy of CNBCIndonesia

Fenomena Downtrading Rokok: Dampak Kebijakan Cukai dan Respons Pemerintah 2025

29 Mar 2025, 06.40 WIB
33 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Fenomena downtrading rokok di Indonesia disebabkan oleh kenaikan tarif cukai hasil tembakau.
  • Pemerintah tidak akan menaikkan tarif cukai hasil tembakau pada tahun 2025 sebagai respons terhadap tren ini.
  • Bea Cukai akan mengawasi dan mempertimbangkan penyesuaian kebijakan terkait harga jual rokok di tingkat industri.
Tren konsumsi rokok di Indonesia menunjukkan perubahan yang menarik, di mana banyak orang beralih ke rokok murah atau yang disebut downtrading. Hal ini terjadi karena tarif cukai hasil tembakau yang terus meningkat setiap tahun. Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Askolani, menjelaskan bahwa perpindahan ini harus terjadi secara alami dan bukan karena cara-cara curang dari produsen untuk menghindari pajak.
Untuk mengatasi fenomena ini, Bea Cukai akan meningkatkan pengawasan dan mempertimbangkan untuk membuat aturan yang lebih baik di masa depan. Pemerintah juga memutuskan untuk tidak menaikkan tarif cukai hasil tembakau pada tahun 2025, dengan mempertimbangkan fenomena downtrading yang terjadi, di mana konsumen beralih ke rokok yang lebih murah.
Selain itu, pemerintah akan mengevaluasi alternatif kebijakan lain, seperti penyesuaian harga jual rokok di tingkat industri. Ini akan dibahas lebih lanjut dalam beberapa bulan ke depan untuk memastikan kebijakan yang tepat untuk diterapkan.
--------------------
Analisis Kami: Fenomena downtrading rokok ini adalah cerminan nyata bahwa kenaikan tarif cukai tidak bisa diterapkan secara kaku tanpa memperhatikan daya beli masyarakat. Pemerintah harus seimbang dalam kebijakan cukai agar tujuan kesehatan dan penerimaan negara bisa tercapai tanpa menimbulkan pergeseran konsumsi yang merugikan, terutama pada rokok ilegal.
--------------------
Analisis Ahli:
Ekonom Kebijakan Publik: Downtrading adalah respons alami pasar terhadap kenaikan cukai yang berlebihan, maka pemerintah perlu merancang kebijakan cukai yang adaptif agar tidak mendorong pergeseran ke produk lebih murah yang berpotensi menurunkan pendapatan negara dan meningkatkan konsumsi rokok ilegal.
--------------------
What's Next: Kedepannya, pemerintah kemungkinan akan menetapkan kebijakan cukai yang lebih fleksibel dan terukur dengan mempertimbangkan tren downtrading serta penyesuaian harga jual di industri rokok untuk mengurangi dampak negatif terhadap pendapatan negara dan pola konsumsi masyarakat.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/news/20250328232346-4-622632/warga-ri-kompak-pilih-pindah-ke-rokok-murah-bea-cukai-lakukan-ini

Artikel Serupa

Pemerintah Rencanakan Kenaikan Royalti Tambang Mineral dan Batu BaraCNBCIndonesia
Finansial
5 bulan lalu
147 dibaca

Pemerintah Rencanakan Kenaikan Royalti Tambang Mineral dan Batu Bara

Kenaikan Tarif Royalti Mineral Picu Beban Berat Industri Nikel di IndonesiaCNBCIndonesia
Finansial
5 bulan lalu
138 dibaca

Kenaikan Tarif Royalti Mineral Picu Beban Berat Industri Nikel di Indonesia

Pemerintah Revisi Tarif Royalti Minerba untuk Kontribusi Negara Lebih AdilCNBCIndonesia
Finansial
5 bulan lalu
192 dibaca

Pemerintah Revisi Tarif Royalti Minerba untuk Kontribusi Negara Lebih Adil

Kementerian ESDM Revisi Tarif Royalti Tambang, Industri Pertambangan TertekanCNBCIndonesia
Finansial
5 bulan lalu
144 dibaca

Kementerian ESDM Revisi Tarif Royalti Tambang, Industri Pertambangan Tertekan

Pemerintah Naikkan Tarif Royalti Mineral, Nikel Terancam Paling BeratCNBCIndonesia
Finansial
5 bulan lalu
140 dibaca

Pemerintah Naikkan Tarif Royalti Mineral, Nikel Terancam Paling Berat

Pemerintah Segera Naikkan Tarif Royalti Nikel hingga 19%, Ini DampaknyaCNBCIndonesia
Finansial
5 bulan lalu
100 dibaca

Pemerintah Segera Naikkan Tarif Royalti Nikel hingga 19%, Ini Dampaknya