Courtesy of YahooFinance
Harga Minyak Turun Karena Perang Dagang AS, Tapi Tetap Naik Mingguan
28 Mar 2025, 10.07 WIB
52 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Harga minyak dipengaruhi oleh kebijakan tarif dan sanksi terhadap negara penghasil minyak.
- Produksi minyak Venezuela dan Iran terancam akibat sanksi yang diterapkan oleh AS.
- OPEC+ berencana untuk meningkatkan produksi minyak meskipun ada ketidakpastian di pasar global.
Harga minyak turun pada hari Jumat karena para pedagang khawatir bahwa perang tarif yang dilakukan oleh Washington dapat memicu resesi global. Namun, selama seminggu, harga minyak masih menunjukkan kenaikan untuk minggu ketiga berturut-turut, terutama karena tekanan yang meningkat dari AS terhadap Venezuela dan Iran. Harga minyak mentah Brent turun 49 sen menjadi Rp 120.94 juta ($73,54) per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 61 sen menjadi Rp 113.98 juta ($69,31) per barel.
Presiden AS, Donald Trump, berencana untuk mengumumkan tarif timbal balik yang akan berlaku pada 2 April, yang membuat investor khawatir tentang kemungkinan resesi. Meskipun risiko resesi meningkat, permintaan minyak di AS masih menunjukkan tanda-tanda yang baik. Data menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun 3,3 juta barel, lebih besar dari yang diperkirakan oleh analis.
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi pasar minyak adalah tekanan yang diberikan oleh pemerintah AS terhadap rezim Maduro di Venezuela. AS telah memberlakukan tarif baru dan sanksi yang dapat mengurangi produksi minyak Venezuela. Selain itu, sanksi terhadap Iran juga berpotensi mengurangi pasokan minyak global. Dengan adanya pengurangan pasokan dari Venezuela dan Iran, pasar minyak diperkirakan akan lebih ketat, yang bisa menjadi kabar baik bagi harga minyak.
--------------------
Analisis Kami: Kebijakan tarif dan sanksi AS terhadap produsen minyak penting seperti Venezuela dan Iran tampaknya menjadi faktor utama ketidakpastian di pasar minyak global saat ini. Jika kegelisahan akan resesi terus meningkat, maka permintaan minyak bisa melemah, tetapi pemotongan pasokan akibat sanksi akan menghadirkan tekanan harga naik yang signifikan.
--------------------
Analisis Ahli:
Amarpreet Singh: Trump meningkatkan tekanan pada rezim Maduro di Venezuela yang bisa mengurangi pasokan minyak hingga 200.000 barel per hari.
Alex Hodes: Kuartal kedua diprediksi mengalami keketatan pasar minyak lebih dari perkiraan akibat pengurangan pasokan dari Venezuela dan Iran.
--------------------
What's Next: Harga minyak kemungkinan akan terus mengalami volatilitas dan potensi kenaikan lebih lanjut jika sanksi AS terhadap Venezuela dan Iran terus mempersempit pasokan minyak global, terutama menjelang kuartal kedua tahun ini.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/oil-holds-near-one-month-030729130.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/oil-holds-near-one-month-030729130.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan harga minyak turun pada hari Jumat?A
Harga minyak turun karena kekhawatiran tentang perang tarif yang dapat memicu resesi global.Q
Siapa yang mengumumkan tarif baru terhadap impor?A
Donald Trump mengumumkan tarif baru terhadap impor.Q
Apa dampak sanksi terhadap Venezuela dan Iran?A
Sanksi dapat memperburuk penurunan produksi minyak di Venezuela dan mengurangi ekspor minyak Iran.Q
Bagaimana OPEC+ berencana untuk mengatur produksi minyak?A
OPEC+ berencana untuk meningkatkan produksi minyak secara bertahap meskipun ada ketidakpastian di pasar.Q
Apa yang dikatakan JPMorgan tentang risiko resesi?A
JPMorgan menyatakan bahwa kekhawatiran tentang perang tarif dan ketidakpastian kebijakan AS dapat meningkatkan risiko resesi.