Courtesy of InterestingEngineering
Kepopuleran Seni AI Gaya Ghibli Memicu Tekanan Berat pada GPU OpenAI
01 Apr 2025, 00.58 WIB
124 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Permintaan untuk seni AI dalam gaya Ghibli sangat tinggi, menyebabkan tekanan pada infrastruktur OpenAI.
- OpenAI mengambil langkah-langkah untuk mengelola permintaan dengan membatasi jumlah gambar yang dapat dihasilkan oleh pengguna gratis.
- Kekhawatiran etis terkait seni yang dihasilkan AI perlu diperhatikan dalam perkembangan teknologi ini.
Tren baru di internet adalah seni yang dihasilkan oleh AI dengan gaya khas Studio Ghibli. Alat gambar terbaru dari OpenAI, yang didukung oleh model GPT-4o, mampu menciptakan gambar yang sangat detail dan mirip dengan karya-karya Hayao Miyazaki. Banyak orang menggunakan alat ini untuk membuat gambar yang terinspirasi dari berbagai tema, mulai dari sejarah hingga ikon budaya pop. Namun, permintaan yang sangat tinggi untuk gambar ini membuat sistem OpenAI mengalami tekanan, sehingga waktu pemrosesan menjadi lebih lama.
Permintaan yang melonjak ini menyebabkan GPU (Graphics Processing Units) OpenAI bekerja sangat keras. Menghasilkan gambar dengan detail rumit seperti gaya Ghibli membutuhkan banyak sumber daya komputasi. Setiap permintaan untuk menghasilkan gambar AI memicu miliaran perhitungan, dan ketika jutaan pengguna mengajukan permintaan, beban kerja menjadi sangat berat. Untuk mengatasi masalah ini, OpenAI memberlakukan batasan sementara untuk pengguna gratis, mengurangi jumlah gambar yang dapat dihasilkan per hari.
Meskipun ada kontroversi mengenai etika penggunaan AI dalam seni, OpenAI tetap berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan teknologinya. Mereka sedang berusaha untuk menyeimbangkan aksesibilitas dan kinerja agar pengguna dapat terus menikmati seni yang dihasilkan oleh AI tanpa mengganggu sistem. Sementara itu, OpenAI meminta pengguna untuk bersabar saat mereka melakukan perbaikan.
--------------------
Analisis Kami: Kepopuleran seni AI yang meniru gaya Ghibli menunjukkan potensi besar AI dalam kreativitas digital, namun sekaligus memperlihatkan kendala infrastruktur yang harus segera diatasi oleh OpenAI. Saya percaya bahwa batasan sementara adalah langkah tepat untuk meminimalkan dampak teknis, tetapi isu etis harus menjadi prioritas agar inovasi ini tidak menimbulkan kerugian bagi seniman asli.
--------------------
Analisis Ahli:
Ian Goodfellow: Penggunaan GPU yang intensif memang menjadi tantangan utama dalam aplikasi AI visual, dan peningkatan model harus selalu diseimbangkan dengan ketersediaan hardware yang memadai.
Fei-Fei Li: Viralitas seni AI membuka peluang baru untuk kolaborasi antara manusia dan mesin, tapi kita harus mengembangkan pedoman etika yang kuat agar teknologi tidak merusak karya seni tradisional.
--------------------
What's Next: Seiring perkembangan teknologi dan optimasi infrastruktur, OpenAI kemungkinan akan meningkatkan efisiensi sehingga pengguna dapat menghasilkan seni AI secara lebih lancar tanpa membebani sistem. Namun, perdebatan soal hak cipta dan etika seni AI juga akan semakin intens dan membutuhkan regulasi lebih jelas.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/culture/opanai-gpus-melting-over-ghibli-art
[1] https://interestingengineering.com/culture/opanai-gpus-melting-over-ghibli-art
Artikel Serupa
Teknologi
4 bulan lalu
224 dibaca
ChatGPT Buka Akses Gambar Korea Ghibli untuk Pengguna Gratis dengan Batasan
Teknologi
4 bulan lalu
145 dibaca
OpenAI Buka Fitur Generator Gambar GPT-4o untuk Semua Pengguna Gratis
Teknologi
4 bulan lalu
66 dibaca
ChatGPT Tambah 1 Juta Pengguna, Fitur AI Gambar Picu Lonjakan Besar
Teknologi
4 bulan lalu
96 dibaca
Mengapa Seni AI Gaya Studio Ghibli Membuat GPU OpenAI ‘Meleleh’?
Teknologi
4 bulan lalu
114 dibaca
Kontroversi AI Gaya Studio Ghibli: Seni Tradisional Hadapi Gelombang Digital
Teknologi
4 bulan lalu
161 dibaca