Courtesy of Axios

Hakim Tolak Permohonan OpenAI dan Microsoft, Kasus Hak Cipta Times Berlanjut

01 Apr 2025, 22.38 WIB

95 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Gugatan New York Times dapat mempengaruhi hukum hak cipta terkait AI.
Keputusan hakim memberikan lebih banyak peluang bagi New York Times untuk memenangkan kasus.
Kasus ini menjadi perhatian utama di industri media dan dapat mempengaruhi cara perusahaan teknologi menggunakan konten.

Seorang hakim di Pengadilan Distrik AS baru-baru ini menolak sebagian besar permohonan OpenAI untuk menghentikan gugatan yang diajukan oleh New York Times. Gugatan ini mengklaim bahwa OpenAI dan pemilik minoritasnya, Microsoft, telah melanggar hak cipta dengan menyalin karya-karya Times untuk melatih model bahasa besar mereka. Keputusan hakim ini memungkinkan sebagian besar kasus Times untuk dilanjutkan, yang bisa berujung pada persidangan.

OpenAI dan Microsoft tidak membantah klaim pelanggaran hak cipta yang diajukan oleh Times, tetapi mereka mencoba untuk menghentikan beberapa klaim lainnya. Hakim Sidney Stein menolak beberapa permohonan mereka, termasuk permintaan untuk menghentikan klaim hak cipta terkait karya yang lebih tua dari tiga tahun. Namun, beberapa permohonan mereka untuk menghentikan klaim tertentu berhasil.

Kasus ini sangat penting karena bisa menjadi preseden hukum untuk hak cipta di era kecerdasan buatan (AI). Banyak perusahaan media dan pemilik konten lainnya sedang mengawasi hasil dari kasus ini, karena bisa mempengaruhi bagaimana hukum hak cipta diterapkan pada teknologi AI di masa depan. Setelah fase penemuan selesai, semua pihak akan mengajukan argumen untuk keputusan awal yang akan menentukan apakah kasus ini akan dilanjutkan ke persidangan juri.

--------------------

Analisis Kami: Keputusan pengadilan untuk melanjutkan sebagian besar klaim menunjukkan bahwa sistem hukum mulai serius menanggapi perlindungan hak cipta terhadap teknologi AI, sesuatu yang seharusnya sudah terjadi sejak lama. Jika pengadilan memutuskan sesuai dengan klaim pemilik konten, ini bisa mengubah cara perusahaan AI mengakses dan memanfaatkan data secara radikal.

--------------------

Analisis Ahli:

Lawrence Lessig: Kasus ini mencerminkan perlunya pembaruan aturan hak cipta agar sejalan dengan kemajuan teknologi kecerdasan buatan dan memastikan keseimbangan antara inovasi dan perlindungan karya intelektual.

Pam Samuelson: Pengadilan menghadapi tantangan besar dalam menafsirkan hukum hak cipta yang lama dalam konteks pelatihan model AI yang menggunakan karya digital secara besar-besaran.

--------------------

What's Next: Kasus ini kemungkinan besar akan berlanjut hingga putusan pengadilan yang dapat menetapkan preseden baru terkait penggunaan data hak cipta dalam pelatihan AI, dan berpotensi memicu perubahan legislatif di bidang hak cipta.

Referensi:
[1] https://www.axios.com/2025/04/01/nyt-openai-microsoft-lawsuit-advances

Pertanyaan Terkait

Apa yang terjadi dengan gugatan New York Times terhadap OpenAI dan Microsoft?

Gugatan New York Times terhadap OpenAI dan Microsoft ditolak sebagian oleh hakim, memungkinkan kasus tersebut untuk dilanjutkan.

Mengapa gugatan ini penting bagi industri media?

Gugatan ini penting karena dapat menetapkan preseden hukum baru terkait hak cipta di era AI.

Apa yang diputuskan oleh hakim Sidney Stein?

Hakim Sidney Stein menolak beberapa permohonan untuk membatalkan gugatan, termasuk klaim pelanggaran hak cipta.

Apa yang menjadi argumen OpenAI dan Microsoft terkait penggunaan data publik?

OpenAI dan Microsoft berargumen bahwa penggunaan data publik untuk melatih model mereka adalah 'penggunaan yang adil' menurut hukum hak cipta yang ada.

Apa langkah selanjutnya setelah fase penemuan selesai?

Setelah fase penemuan, semua pihak akan mengajukan argumen untuk penilaian ringkasan sebelum kasus dilanjutkan ke persidangan juri.