Courtesy of YahooFinance
Emas Mencapai Rekor Baru di Tengah Ketegangan Perang Dagang dan Ekonomi Global
31 Mar 2025, 23.18 WIB
113 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Harga emas telah mencapai rekor baru karena ketidakpastian ekonomi.
- Prediksi harga emas oleh analis menunjukkan potensi kenaikan yang signifikan.
- Kebijakan ekonomi pemerintah dapat mempengaruhi permintaan dan harga emas secara langsung.
Harga emas berjangka (GC=F) mencapai rekor baru pada hari Senin karena kekhawatiran yang meningkat tentang perang dagang yang semakin meluas. Emas diperdagangkan setinggi Rp 51.97 juta ($3,160) per ons, meskipun kemudian sedikit turun saat pasar saham melemah. Namun, harga emas masih naik lebih dari 18% untuk kuartal pertama, yang merupakan kinerja kuartalan terbaik sejak tahun 1986. Emas spot juga naik di atas Rp 51.42 juta ($3,127) per ons menjelang tarif timbal balik yang diharapkan diumumkan oleh pemerintahan Trump.
Dalam beberapa bulan terakhir, investor institusi telah mengirimkan jumlah besar emas ke AS sebagai langkah antisipasi terhadap ancaman tarif pada logam. Data terbaru menunjukkan inflasi yang tinggi dan sentimen konsumen yang lemah, serta penurunan indeks dolar AS, juga mendukung kenaikan harga komoditas. Sementara itu, saham di S&P 500 dan Nasdaq mengalami penurunan.
Analis Wall Street memperkirakan harga emas akan terus naik, dengan Bank of America memprediksi harga emas bisa mencapai Rp 57.56 juta ($3,500) per ons dalam 18 bulan ke depan. Analis JPMorgan bahkan mempertanyakan kemungkinan harga emas mencapai Rp 65.78 juta ($4,000) , mengingat pergerakan harga yang cepat dalam setahun terakhir. Namun, Goldman Sachs mengingatkan bahwa beberapa peristiwa, seperti kesepakatan damai Rusia-Ukraina atau penjualan saham yang tajam, bisa mempengaruhi harga emas di masa depan.
--------------------
Analisis Kami: Lonjakan harga emas mencerminkan kondisi ketidakpastian ekonomi global yang memaksa investor mencari perlindungan. Namun, kenaikan cepat ini juga berpotensi menciptakan volatilitas yang tinggi jika faktor luar biasa seperti perdamaian geopolitik terjadi tiba-tiba.
--------------------
Analisis Ahli:
Bank of America: Memprediksi harga emas akan mencapai $3.500 per ons dalam 18 bulan ke depan berdasarkan peningkatan investasi dari China dan bank sentral.
JPMorgan: Mengajukan kemungkinan harga emas mencapai $4.000 dengan pertumbuhan harga yang sangat cepat dibandingkan fase kenaikan sebelumnya.
Goldman Sachs: Memperingatkan bahwa kesepakatan damai Rusia-Ukraina atau krisis pasar saham dapat menjadi momen untuk menjual emas secara spekulatif, meskipun permintaan endemik dari bank sentral tetap tinggi.
--------------------
What's Next: Harga emas kemungkinan akan terus naik dalam jangka menengah, didukung oleh ketidakpastian ekonomi global dan kebijakan dagang, tetapi mungkin mengalami koreksi jangka pendek jika ada perkembangan geopolitik positif atau krisis pasar saham.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/gold-touches-new-high-on-pace-for-best-quarterly-performance-in-nearly-40-years-161839494.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/gold-touches-new-high-on-pace-for-best-quarterly-performance-in-nearly-40-years-161839494.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan harga emas naik baru-baru ini?A
Harga emas naik karena meningkatnya ketakutan akan perang dagang yang semakin memburuk.Q
Siapa yang memprediksi harga emas akan mencapai $3,500 per ounce?A
Bank of America memprediksi harga emas akan mencapai $3,500 per ounce.Q
Apa yang dikatakan JPMorgan tentang kemungkinan harga emas?A
JPMorgan mempertanyakan apakah harga emas bisa mencapai $4,000 mengingat pergerakan harga yang cepat.Q
Apa dua peristiwa yang dapat mempengaruhi perdagangan emas menurut Goldman Sachs?A
Goldman Sachs menyebutkan bahwa kesepakatan damai Rusia-Ukraina dan penjualan saham yang tajam dapat mempengaruhi perdagangan emas.Q
Mengapa investor beralih ke emas sebagai aset aman?A
Investor beralih ke emas sebagai aset aman karena ketidakpastian ekonomi dan inflasi yang tinggi.