Courtesy of NatureMagazine
Mengungkap Rahasia DNA Perempuan Kuno di Sahara yang Pernah Hijau
02 Apr 2025, 07.00 WIB
110 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Sahara pernah menjadi savana subur selama Periode Humid Afrika.
- Penelitian genom wanita Takarkori memberikan wawasan baru tentang populasi kuno di Sahara.
- Hasil analisis DNA menunjukkan bahwa wanita Takarkori relatif terisolasi dari populasi lain di Afrika.
Sahara Desert dulunya bukanlah padang pasir yang kering dan tidak ramah seperti sekarang. Antara 14.500 dan 5.000 tahun yang lalu, daerah ini berubah menjadi savana hijau yang subur selama periode basah yang dikenal sebagai African Humid Period. Selama ribuan tahun, orang-orang tinggal di lanskap hijau ini sebelum akhirnya kembali menjadi padang pasir.
Penelitian terbaru menemukan DNA dari dua wanita yang hidup sekitar 7.000 tahun yang lalu di Libya. DNA ini membantu para peneliti memahami asal-usul orang-orang awal di Sahara. Genom yang ditemukan menunjukkan bahwa mereka cukup terisolasi dari populasi Afrika lainnya, yang membuat penelitian ini sangat penting untuk memahami sejarah prasejarah Afrika Utara.
Para arkeolog menemukan sisa-sisa manusia di tempat perlindungan batu Takarkori di Libya. Dua wanita yang ditemukan di sana adalah bagian dari kelompok penggembala yang muncul di wilayah tersebut sekitar 8.000 tahun yang lalu. Analisis DNA menunjukkan bahwa wanita-wanita ini hanya memiliki sedikit jejak keturunan dari Levant, yang berarti bahwa percampuran dengan orang-orang dari daerah lain terjadi jauh sebelum mereka mulai menggembala. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana garis keturunan mereka tidak menyebar ke daerah lain.
--------------------
Analisis Kami: Penemuan genom penuh di Sahara ini membuka jendela baru yang sangat penting untuk memahami sejarah genetik dan budaya manusia Afrika Utara yang selama ini minim informasi. Namun, kurangnya koneksi genetik dengan populasi lain mengindikasikan adanya isolasi yang perlu diteliti lebih dalam untuk mengungkap penyebab dan dampaknya terhadap evolusi manusia di wilayah tersebut.
--------------------
Analisis Ahli:
Rosa Fregel: Studi ini adalah kontribusi penting dalam paleogenomik Afrika Utara karena membuka potongan-potongan baru sejarah manusia yang rumit dan belum banyak terungkap.
Nada Salem: Menemukan situs seperti Takarkori yang terlindungi dari kerusakan lingkungan sangat penting untuk mendapatkan data DNA kuno yang dapat mengubah pemahaman kita tentang migrasi dan adaptasi manusia purba di Sahara.
--------------------
What's Next: Penelitian lebih lanjut tentang DNA kuno dari wilayah lain di Sahara dapat mengungkap hubungan genetik baru dan wawasan lebih mendalam tentang migrasi dan interaksi antar kelompok manusia purba di Afrika Utara.
Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-01020-3
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-01020-3
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi di Sahara selama Periode Humid Afrika?A
Selama Periode Humid Afrika, Sahara berubah menjadi savana yang subur dan dihuni oleh manusia.Q
Apa yang ditemukan di situs Takarkori?A
Di situs Takarkori, ditemukan sisa-sisa manusia kuno yang telah mumi dan memberikan wawasan tentang kehidupan manusia di masa lalu.Q
Siapa yang terlibat dalam penelitian genom wanita Takarkori?A
Penelitian genom wanita Takarkori melibatkan Nada Salem dan timnya yang menganalisis DNA dari sisa-sisa tersebut.Q
Apa yang menunjukkan analisis DNA dari wanita Takarkori?A
Analisis DNA menunjukkan bahwa wanita Takarkori memiliki sedikit jejak keturunan Levant, menunjukkan bahwa percampuran dengan populasi lain terjadi jauh sebelum penggembalaan.Q
Mengapa penelitian genetik di Afrika Utara sulit dilakukan?A
Penelitian genetik di Afrika Utara sulit dilakukan karena suhu tinggi dan sinar ultraviolet yang merusak materi genetik.