Courtesy of YahooFinance
Harga Bensin Naik Tertinggi Sejak September Karena Campuran Musim Panas dan Risiko Tarif
02 Apr 2025, 22.46 WIB
123 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Harga bensin nasional mendekati $3.24 per galon, lebih tinggi dibandingkan bulan lalu.
- Peralihan ke campuran bensin musim panas dan pemeliharaan kilang mempengaruhi pasokan dan harga.
- Faktor geopolitik berperan penting dalam fluktuasi harga minyak dan bensin.
Harga bensin di AS mencapai level tertinggi sejak September, dengan rata-rata nasional sekitar Rp 5.33 juta ($3,24) per galon. Kenaikan ini disebabkan oleh peralihan ke bensin musim panas yang lebih mahal untuk diproduksi dan pemeliharaan yang dilakukan di beberapa kilang. Meskipun harga bensin naik Rp 230.23 ribu ($0,14) dibandingkan bulan lalu, harga saat ini masih Rp 476.90 ribu ($0,29) lebih rendah dibandingkan tahun lalu.
Harga minyak juga berpengaruh, dengan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di atas Rp 1.17 juta ($71) per barel. Faktor geopolitik, seperti tekanan dari pemerintah Trump terhadap Iran dan Rusia, turut mempengaruhi harga minyak. Para analis memperkirakan bahwa jika tarif impor minyak dikenakan, harga bensin dan produk olahan lainnya bisa meningkat, terutama di wilayah Pantai Timur dan Pantai Barat AS.
Saat ini, banyak orang mulai melakukan perjalanan liburan musim semi, sehingga permintaan bensin meningkat. Namun, ada ketidakpastian mengenai kebijakan tarif yang akan diumumkan oleh Presiden Trump, yang bisa mempengaruhi harga minyak lebih lanjut.
--------------------
Analisis Kami: Kenaikan harga bensin yang dipicu oleh faktor campuran musim panas dan perawatan kilang menunjukkan kerentanan rantai pasok energi AS terhadap gangguan musiman dan geopolitik. Perkembangan kebijakan tarif dari pemerintah AS akan sangat menentukan tren harga energi dalam jangka pendek, sehingga pelaku pasar harus siap dengan volatilitas yang meningkat.
--------------------
Analisis Ahli:
Vikas Dwivedi: Geopolitical risks from Venezuela, Iran, and Russia remove oil from the market, while trade war and tariffs risk reducing demand, creating a complex price environment.
Patrick De Haan: The scale of tariffs (whether aggressive or moderate) will critically influence oil price direction, with higher tariffs potentially triggering price drops due to lower demand.
--------------------
What's Next: Jika tarif impor yang agresif dikenakan, harga minyak dan bensin kemungkinan akan turun akibat permintaan yang melemah, sementara tarif yang lebih ringan dapat mendorong harga naik karena optimisme ekonomi.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/gas-prices-rise-to-highest-level-since-september-as-oil-hovers-above-70-per-barrel-154629401.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/gas-prices-rise-to-highest-level-since-september-as-oil-hovers-above-70-per-barrel-154629401.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan harga bensin meningkat baru-baru ini?A
Harga bensin meningkat karena peralihan ke campuran musim panas yang lebih mahal dan harga minyak yang berada di atas $70 per barel.Q
Mengapa campuran bensin musim panas lebih mahal untuk diproduksi?A
Campuran bensin musim panas lebih mahal untuk diproduksi karena proses dan bahan baku yang diperlukan untuk memenuhi standar emisi yang lebih ketat.Q
Apa dampak dari penutupan kilang terhadap pasokan bensin?A
Penutupan kilang untuk pemeliharaan sementara mengurangi pasokan bensin, yang dapat menyebabkan kenaikan harga.Q
Bagaimana faktor geopolitik mempengaruhi harga minyak?A
Faktor geopolitik seperti tekanan terhadap Iran dan tarif pada impor minyak dari Rusia dan Venezuela dapat mempengaruhi harga minyak secara signifikan.Q
Apa yang diharapkan dari pengumuman tarif oleh Presiden Trump?A
Pengumuman tarif diharapkan dapat mempengaruhi harga minyak, dengan tarif yang lebih agresif berpotensi menurunkan harga, sementara tarif yang lebih ringan dapat meningkatkan harga.