Courtesy of CNBCIndonesia

Lonjakan Permintaan Mobil Hibrida Toyota Picu Krisis Suku Cadang Global

07 Apr 2025, 18.30 WIB

223 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Permintaan untuk mobil hibrida Toyota meningkat secara signifikan, menyebabkan kekurangan suku cadang.
Toyota berusaha meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus tumbuh.
Pesaing seperti Hyundai dan Honda juga menghadapi tantangan serupa dalam memenuhi permintaan mobil hibrida.

Permintaan untuk mobil hibrida bensin-listrik Toyota sangat tinggi, sehingga banyak dealer kesulitan memenuhi kebutuhan pelanggan. Di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa, waktu tunggu untuk mendapatkan mobil hibrida baru bisa mencapai dua hingga lima bulan. Hal ini disebabkan oleh kekurangan suku cadang yang diperlukan untuk produksi, seperti magnet dan inverter.

Toyota berusaha meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan ini, tetapi masih menghadapi tantangan dalam rantai pasokan. Mereka sedang mencari pemasok baru di India dan berinvestasi besar untuk meningkatkan kapasitas produksi, termasuk pabrik baterai di North Carolina. Meskipun ada kesulitan, penjualan mobil hibrida Toyota terus meningkat, bahkan di tengah penurunan penjualan total di beberapa pasar.

Pesaing Toyota, seperti Hyundai dan Kia, juga mengalami masalah serupa dalam meningkatkan produksi mobil hibrida mereka. Meskipun ada waktu tunggu yang lama, banyak pelanggan tetap bersedia menunggu karena efisiensi bahan bakar yang ditawarkan oleh mobil hibrida.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250407174001-37-624024/bukan-tesla-byd-mobil-listrik-ala-jepang-ini-ternyata-paling-laku

Analisis Kami

"Krisis pasokan komponen kunci pada mobil hibrida ini menunjukkan betapa kompleks dan bergantungnya industri otomotif modern pada rantai pasok global yang sangat spesifik. Toyota mampu menjaga dominasinya karena investasi besar dan strategi diversifikasi produksi, namun tantangan ini mengindikasikan industri harus mempercepat inovasi dan pencarian sumber alternatif agar tidak terjebak dalam ketergantungan pemasok tertentu."

Analisis Ahli

Anwar Sanusi

"Krisis suku cadang di sektor otomotif hibrida adalah cerminan globalisasi yang rentan terhadap gangguan rantai pasok. Solusi terbaik adalah penguatan produksi lokal dan investasi teknologi yang berkelanjutan."

Siti Rahmawati

"Kenaikan permintaan mobil hibrida merupakan tanda positif pergeseran ke kendaraan ramah lingkungan, namun pabrikan harus bersiap menghadapi fluktuasi pasokan dengan strategi pasok yang fleksibel."

Prediksi Kami

Keterbatasan pasokan komponen otomotif akan memaksa Toyota dan produsen lain untuk mencari sumber pemasok baru dan memperbesar kapasitas produksi, terutama di negara berkembang seperti India, sehingga waktu tunggu mobil hibrida akan berangsur membaik namun permintaan tetap tinggi.