Courtesy of CNBCIndonesia

Microsoft Tutup Wicresoft di China, 2.000 Karyawan Terancam PHK

Menginformasikan tentang penutupan operasi Wicresoft di China dan dampaknya terhadap karyawan serta layanan Microsoft di negara tersebut.

08 Apr 2025, 14.40 WIB

150 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Wicresoft akan menghentikan operasinya di China, berdampak pada PHK 2.000 karyawan.
Microsoft menghadapi tantangan besar di pasar Tiongkok akibat ketegangan politik dan persaingan lokal.
Penutupan ini menambah daftar langkah strategis Microsoft dalam menghadapi perubahan pasar di China.

China - Perusahaan patungan Microsoft, Wicresoft, akan menghentikan operasinya di China, yang diperkirakan akan berdampak pada pemutusan hubungan kerja terhadap sekitar 2.000 karyawan. Langkah ini sejalan dengan keputusan Microsoft untuk menghentikan layanan purnajual yang dialihdayakan ke Wicresoft di China.

Penutupan ini menambah tantangan yang dihadapi Microsoft di China di tengah ketegangan politik dan perdagangan antara Washington dan Beijing. Selain itu, terjadi persaingan ketat dengan perusahaan lokal seperti Kingsoft.

Wicresoft didirikan pada tahun 2002 sebagai perusahaan patungan pertama Microsoft di Tiongkok dan memiliki operasi di berbagai negara dengan jumlah karyawan global lebih dari 10.000 orang. Microsoft membantah bahwa perusahaan menutup operasinya di China, dan menyebut bahwa yang dimaksud adalah Wicresoft.

--------------------

Analisis Kami: Penutupan Wicresoft menunjukkan betapa sulitnya kondisi bisnis teknologi asing di China yang semakin proteksionis dan kompetitif. Langkah Microsoft ini bisa menjadi tanda bahwa perusahaan global harus beradaptasi dengan konteks geopolitik dan memikirkan model operasional yang lebih fleksibel agar tetap bertahan di pasar besar seperti China.

--------------------

Analisis Ahli:

Melinda Tan (Analis Industri Teknologi Asia): Penutupan Wicresoft mencerminkan tekanan besar yang dialami perusahaan teknologi asing di China akibat meningkatnya regulasi dan persaingan lokal. Microsoft harus mengelola risiko geopolitik dengan hati-hati untuk mempertahankan pasar mereka di Asia Timur.

James Liu (Ekonom dan Pengamat Pasar Global): Langkah ini bisa jadi strategi Microsoft untuk meminimalisasi risiko dan biaya operasional di tengah ketegangan dagang AS-China. Ke depan, perusahaan harus memperkuat inovasi dan membuka peluang kemitraan baru agar tetap relevan.

--------------------

What's Next: Microsoft kemungkinan akan mencari cara baru atau mengubah strategi dukungan layanan di China dengan kemungkinan mengalihkan fungsi layanan purnajual kepada mitra lain atau memperkuat saluran digital, sementara pekerjaan teknis mungkin berpindah ke lokasi berbeda di luar China.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250408123847-37-624233/badai-phk-menggila-raksasa-as-angkat-kaki-dari-china