Courtesy of YahooFinance
Investor Harus Waspada, Pasar Saham Jatuh Akibat Kebijakan Tarif Trump
Memberikan peringatan dan analisis tentang kondisi pasar saham saat ini serta saran untuk investor.
07 Apr 2025, 20.29 WIB
153 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pasar saham saat ini sangat volatile dan dipengaruhi oleh kebijakan tarif.
- Investasi di saham harus dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi yang lebih luas.
- Saham teknologi tidak lagi dianggap sebagai tempat aman untuk berinvestasi di tengah ketidakpastian pasar.
Amerika Serikat - Pasar saham global mengalami penurunan tajam akibat kebijakan tarif yang diterapkan oleh pemerintahan Trump, menciptakan ketidakpastian dan volatilitas. Mislav Matejka dari JPMorgan memperingatkan bahwa hambatan untuk membeli saham sangat tinggi saat ini dan pasar AS bukan tempat yang aman.
Pasar telah kehilangan nilai sebesar Rp 88.80 quadriliun ($5,4 triliun) dalam dua hari, dengan S&P 500 turun 17% dari puncaknya pada Februari. Setiap saham dalam 'Magnificent 7' turun lebih dari dua digit persentase tahun ini, dengan Tesla dan Nvidia mengalami penurunan terbesar.
Para ahli seperti Lori Calvasina dari RBC Capital Markets menyarankan untuk berhati-hati dalam mengambil risiko dan mencari peluang di sektor yang lebih aman. Namun, mereka juga mengakui bahwa sulit untuk menentukan asumsi EPS yang masuk akal karena revisi ke bawah yang signifikan akan datang.
--------------------
Analisis Kami: Situasi pasar saat ini sangat rentan karena ketegangan dagang yang belum terselesaikan dan arah kebijakan yang tidak pasti, sehingga investor harus bersiap menghadapi fluktuasi ekstrem. Meskipun ada peluang menemukan saham murah, risiko penurunan lebih dalam masih tinggi dan dibutuhkan strategi yang sangat hati-hati.
--------------------
Analisis Ahli:
Mislav Matejka: Pasar saham tidak stabil dan tidak aman saat ini, dibutuhkan perbaikan dalam berita perdagangan dan kebijakan fiskal sebelum pasar dapat pulih secara berkelanjutan.
Lori Calvasina: Sektor-sektor tertentu sulit diprediksi dengan EPS yang akan direvisi turun, sehingga investor harus mencari peluang dengan selektif.
Charlie Bilello: Awal tahun 2025 merupakan salah satu dari tiga terburuk sejak 1990 untuk pasar saham, menunjukkan tingkat kekhawatiran yang tinggi di kalangan investor.
--------------------
What's Next: Pasar saham kemungkinan akan terus mengalami volatilitas dan penurunan lebih lanjut sampai ada kepastian dalam kebijakan perdagangan dan stimulus fiskal yang jelas, serta kemungkinan perlambatan pasar tenaga kerja yang membuat Federal Reserve mengubah sikap moneternya.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/3-things-that-must-happen-to-get-bullish-about-stocks-again-jpmorgan-132908835.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/3-things-that-must-happen-to-get-bullish-about-stocks-again-jpmorgan-132908835.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi penyebab penurunan pasar saham saat ini?A
Penurunan pasar saham saat ini disebabkan oleh kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Trump.Q
Siapa yang memberikan peringatan tentang risiko membeli saham?A
Peringatan tentang risiko membeli saham diberikan oleh Mislav Matejka dari JPMorgan.Q
Apa yang diperlukan untuk mulai membeli saham secara berkelanjutan?A
Untuk mulai membeli saham secara berkelanjutan, diperlukan stabilitas dalam aliran berita perdagangan dan perubahan dalam kebijakan fiskal.Q
Bagaimana performa indeks S&P 500 saat ini?A
Indeks S&P 500 saat ini berada di level terendah dalam 11 bulan dan telah turun 17% dari puncaknya pada bulan Februari.Q
Apa yang terjadi pada saham Tesla dan Nvidia baru-baru ini?A
Saham Tesla dan Nvidia mengalami penurunan signifikan, dengan Tesla turun 40% dan Nvidia turun 30%.